SURABAYA (Lenteratoday) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur menetapkan tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Timur 27 November mendatang. Penetapan dilakukan dalam rapat pleno tertutup di kantor KPU Jatim, Minggu (22/9/2024).
Penetapan dilakukan melalui surat keputusan nomor 46 KPU Jawa Timur. Berdasarkan pendaftaran yang dibuka KPU pada tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus kemarin ada tiga pasangan calon yang diusung gabungan partai politik dan satu partai politik.
“Berdasarkan proses verifikasi berkas baik persyaratan pencalonan maupun syarat calon dan beberapa persyaratan yang lain sudah kami periksa semua melalui tim verifikator kami. Dan ketiganya dinyatakan diterima,” kata Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi.
Lebih lanjut Aang Kunaifi mengatakan, berdasarkan proses verifikasi berkas baik persyaratan pencalonan, syarat calon, kesehatan dan syarat lainnya tiga bapaslon yang mendaftar memenuhi syarat untuk maju kontestasi Pilgub Jatim 2024.
“Ketiganya kami nyatakan diterima dan di Jawa Timur secara resmi ada tiga pasangan calon yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, ketiga pasangan calon (Paslon) tersebut adalah Paslon petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Paslon petahana memilih tidak ingin mencantumkan gelar pendidikan maupun haji dalam surat suara. “Kami penuhi sesuai permintaan calon. Seperti Bu Khofifah itu akhirnya menghilangkan gelar. Kalau Bu Risma dan Bu Luluk serta pasangannya tetap mencantumkan. Sesuai permintaannya,” kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam usai penetapan dan penyerahan SK Salinan Penetapan Paslon Pilgub Jatim di kantornya.
Selain gelar, Choirul juga mengungkapkan kalau ada calon yang meminta penambahan nama. Seperti Khofifah yang meminta ada nama Indar Parawansa yang merupakan nama suaminya. Kemudian, Zahrul Azhar Asumta meminta ditambahi panggilan karibnya, Gus Hans.
“Sudah ada dari surat keterangan pengadilan. Ada permintaan pencantuman, baik itu Bu Khofifah ada penambahan Indar Parawansa maupun penambahan Gus Hans. Semuanya ada keterangan pengadilan,” terangnya.
Sementara itu, ketua tim pemenangan Khofifah-Emil, Budi Prijo Soeprajitno, menyatakan siap untuk menjalankan proses selanjutnya yaitu pengundian nomer urut pasangan caloon. “Jadi, kami juga mengikuti mekanisme yang ada. Berkaitan dengan penentuan nomor urut, kami mekanisme yang telah diatur,” tandasnya.
Dia juga menandaskan, untuk masuk pada masa kampanye pihaknya akan melengkapi struktur tim pemenangan. Saat ini sedang melengkapi kesempurnaan di tingkat provinsi. Dia juga menandaskan telah membentuk tim pemenangan di 38 kabupaten/kota.
“Di dalam tim pemenangan daerah melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, para ulama, dan juga kaum kaum milenial,” tandasnya.
Bahkan dia menyatakan target suara untuk mencapai kemenangan. Menurutnya, pada Pilpres kemarin Prabowo-Gibran berhasil meraup angka 65% di Jatim, maka dia mentargetkan pada Pilgub ini akan mendapatkan angka lebih dari itu.
Sementara itu, Sekretaris tim pemenangan Luluk-Lukman, Abdullah Muhdi menyatakan bahwa telah menyiapkan strategi untuk mendapatkan kemenangan. Memang, lanjutnya, Luluk-Lukman adalah sosok baru Pilgub Jatim.
“Tetapi Insyaallah fastabiqul Khairat Jawa Timur untuk menjadi pelayan masyarakat sudah siap dan melakukan gerakan-gerakan,” tandasnya.
Sedangkan, LO tim pemenangan Risma-Gus Hans, Abdi Edison mengatakan telah menyiapkan tim mulai dari provinsi hingga kabupaten. “Pertama konsolidasi di seluruh 38 DPC partai PDIP Perjuangan maupun partai pengusung lainnya seperti kemarin,” tandasnya.
Dia juga mengatakan bahwa hari ini Risma juga keliling di tiga titik, yaitu di Lamongan, Gresik, dan Jombang. Kunjungan tersebut dalam rangka mengkonsolidasikan struktur di tiga daerah tersebut. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
