Golkar Desak Pemkab Blitar Perhatikan Fasilitas Internet untuk Pembelajaran Daring di Pedesaan

Blitar - Merespon adanya keluhan fasilitas internet di pedesaan, terkait proses pembelajaran daring atau online. Partai Golkar Kabupaten Blitar melalui fraksi Golkar di DPRD Kabupaten Blitar, mendesak pemkab untuk memperhatikan kondisi ini.

Desakan ini disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blitar, Edy Muklison usai rapat dengan fraksi Golkar jika dalam sistem belajar siswa dengan model dalam jaringan (Daring) atau online di masa pendemi Covid-19 banyak dikeluhkan masyarakat, khususnya para orang tua siswa. "Selain masalah ketersedian jaringan internet di pedesaan, juga biaya yang harus dikeluarkan orang tua," tutur Edy, Rabu (29/7/2020).

Edy lebih lanjut menjelaskan sistem belajar siswa sekarang ini tidak lagi tatap muka langsung antara guru dengan siswa, akan tetapi jarak jauh menggunakan handphone atau laptop. "Sementara kondisinya tidak semua siswa memiliki handphone dan laptop, termasuk ketersedian jaringan internet," jelasnya.

Sehingga orang tua harus mengeluarkan biaya lebih besar lagi, untuk membeli kuota internet. Kondisi inilah yang banyak dikeluhkan para orang tua, karena menambah beban keluarga ditengah kesulitan ekonomi akibat adanya pendemi Covid-19.

"Oleh karena banyak keluhan yang masuk kepada kami, maka melalui fraksi di DPRD Kabupaten Blitar kita akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut menyikapi hal ini," tandas Edy.

Diantaranya untuk membantu meringankan beban dan kesulitan para siswa atau para orang, Partai Golkar Kabupaten Blitar akan menyiapkan jaringan WI-FI gratis dan ruangan khusus yang bisa digunakan sebagai fasilitas belajar siswa 24 di kantor DPD Golkar Kabupaten Blitar yang beralamat di Jalan Raya Dusun Manukan Desa Pojok Kecamatan Garum.

Kemudian menghimbau kepada anggota dewan dari Partai Golkar, agar di rumahnya masing masing menyiapkan fasilitas jaringan WI-FI gratis untuk membantu siswa belajar di sekitar tempat tinggalnya.

"Serta menugaskan fraksi Golkar di DPRD Kabupaten Blitar, agar memperjuangkan dan mendesak Pemkab Blitar agar memperhatikan infrastruktur berupa fasilitas jaringan internet WI-FI di desa - desa atau membuat Kampung IT sebagai sarana belajar siswa dirumah secara gratis," tegasnya.

Secara terpisah Kepala Diskominfo Kabupaten Blitar, Eko Susanto ketika dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan jika fasilitas internet di pedesaan sebenarnya sudah ada, yakni ditiap kantor desa. "Tapi mungkin belum maksimal, jika digunakan untuk membantu proses belajar daring siswa sekolah seluruh desa," kata Eko.

Justru seharusnya menurut Eko adanya desakan tersebut juga didukung dengan adanya tambahan alokasi anggaran, bisa melalui Diskominfo maupun Dana Desa (DD). "Dengan adanya tambahan DD, mestinya bisa meningkatkan kapasitas pelayanan internet di masing-masing desa," ungkap Eko.

Dari tiap kantor desa, bisa disalurkan ke fasilitas umum yang ada di desa seperti di taman atau sekolah yang ada di sekitarnya pungkas Eko. (ais)