PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Jelang musim hujan di bulan-bulan terakhir tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, melalui tim gabungan penanganan bencana Kota Palangka Raya melakukan upaya antisipasi banjir.
Upaya ini mendapat apresiasi penuh dari Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo, yang mengatakan langkah tersebut diambil sebagai respon terhadap perubahan cuaca di Kota Palangka Raya yang tergolong ekstrem, dimana terjadi hujan deras disertai angin kencang, sehingga menyebabkan genangan air di sebagian jalan dan pemukiman.
"Yang menjadi penyebab utama meluapnya air adalah saluran air dan drainase yang tersumbat," papar Sigit (6/11/2024).
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran tim gabungan penanganan bencana untuk dilakukan pembersihan yakni Jalan Seth Adji. Pekerjaan pembersihan drainase dilakukan di area tersebut untuk mencegah terjadinya genangan air maupun banjir yang seringkali melanda wilayah tersebut.
Legislator dari PDIP ini menerangkan bahwa
berdasarkan survei yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya, sepanjang 802,41 kilometer saluran air atau drainase dalam kondisi tidak baik. Dari total panjang drainase kota yang mencapai 1.823,66 km, hanya 1.021,25 km yang dalam kondisi baik.
"Itulah mengapa hal ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat," jelas Sigit.
Sementara itu Lurah Langkai, Sriwanti, mengatakan pihaknya bersama instansi terkait bergerak cepat untuk membersihkan drainase agar aliran air dapat kembali lancar sehingga mengurangi risiko meluapnya air ketika hujan deras.
Setiap kota pasti memiliki site plan dan rencana pembangunan yang pasti ada drainase atau saluran air dari permukiman menuju saluran utama untuk mencegah terjadinya banjir.
"Kami juga mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke saluran air, mari bersama-sama kita cegah terjadinya banjir," himbaunya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH
.jpg)
