MADIUN (Lenteratoday) - The Republic Institute kembali merilis hasil survei Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Madiun pada Pilkada 2024. Dalam survei itu menunjukkan angka elektabilitas ketiga pasangan calon mengalami perubahan. Ketiga paslon itu adalah paslon 01 Inda Raya Miko Ayu Saputri dan Aldi Prastianto, Paslon 02 Maidi dan F. Bagus Panuntun, paslon 03 Bonie Laksamana dan Bagus Rizki.
Paslon Maidi-Bagus Panuntun (Madiun) masih unggul dalam elektabilitas survei ini dibanding kedua paslon lain, yakni di angka 67,2%. Sedangkan posisi kedua ada paslon Bonie Laksmana-Bagus Rizki (Bonus) dengan tingkat elektabilitas 24,5%. Sedangkan posisi paling buncit paslon Inda Raya-Aldi (Dadi Juara) dengan angka elektabilitas 5,5%.
Peneliti Utama The Republic Institute, Sufiyanto, mengatakan pihaknya telah melakukan survei politik untuk Pilwakot Madiun dalam tiga periode, yakni September, Oktober, dan November. Berdasarkan dalam tiga periode survei itu terlihat ada tren pergerakan elektabilitas dari ketiga paslon.
Dia menjelaskan untuk paslon Inda-Aldi pada periode Oktober angka elektabilitasnya hanya 5,5% dan kemudian naik menjadi 5,5% pada periode November. Kemudian paslon Maidi-Bagus Panuntun pada Oktober 65,7% dan naik menjadi 67,2% pada November. Sedangkan paslon Bonie-Bagus pada Oktober 26%, justru angka elektablitasnya menurun mejadi 24,8% pada November.
Dalam survei ini, kata dia, juga merekam efek debat kandidat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebanyak 57,4% responden menyampaikan bahwa debat publik berpengaruh sebagai pertimbangan dalam memilih calon wali kota dan wakil wali kota. Kemudian 25,7% menyatakan debat publik tidak berpengaruh dan 16,9% menyatakan tidak menjawab.
Sedangkan untuk popularitas calon, jelasnya, Maidi dan Inda Raya angka popularitasnya mencapai 100%. Kemudian Bagus Panuntun 99,9%, Bonie Laksmana 98,7%, Bagus Rizki 98%, dan Aldi 79,3%.
“Dalam survei ini kami menggunakan metode analisis stratified random sampling dengan margin of error sebesar 3,2%. Sedangkan responden sebanyak 800 orang yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Madiun. Untuk pelaksanaan survey periode 13-18 November 2024,” kata Sufiyanto, Rabu (20/11/2024).
Menurutnya pergerakan data masih kemungkinan terjadi seiring adanya debat publik kedua serta beberapa hari masa kampanye. Namun, perubahan tidak signifikan lantaran tingkat kepastian memilih responden cukup tinggi. Yakni, mencapai 82 persen.
‘’Ada beberapa variabel yang memengaruhi selain debat dan kampanye. Yaitu pemilih rasional yang menunggu program dan sebagian pemilih yang masih berharap imbalan,’’ pungkasnya. (*)
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
