PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari, memberikan dukungannya pada program ketahanan pangan. Untuk itu, Kota Palangka Raya sendiri telah mengalokasikan 10.000 hektare lahan untuk program cetak sawah.
"Namun sayangnya hingga saat ini realisasi program tersebut diperkirakan baru mencapai sekitar 10 persen," papar Tantawi, Rabu (27/11/20).
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan ini karena Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya masih mencari lahan yang sesuai.
Nantinya jika lahan sudah ditemukan, Pemkot akan melaporkannya kepada pemerintah pusat untuk dilakukan kajian kelayakan pembangunan kawasan pertanian. Kajian diperlukan guna menentukan daerah mana yang cocok untuk pembangunan kawasan pertanian.
"Terkait program ini diperlukan percepatan program cetak sawah sebagai program prioritas Pemerintah Kota Palangka Raya di tahun 2025," jelas Tantawi.
Sementara itu, Kementrian Pertanian telah menyiapkan berbagai bantuan, seperti peralatan pertanian dan pelatihan bagi masyarakat.
Ia menilai bahwa bantuan dari Kementerian Pertanian akan sangat membantu, baik terkait kebutuhan teknis pencetakan sawah maupun peningkatan kapasitas kemampuan masyarakat di bidang pertanian.
"Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ketahanan pangan ini dapat terwujud, sehingga produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat Kota Palangka Raya terus meningkat," pungkasnya. (*)
Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
