MAHKAMAH Konstitusi (MK) telah menerima 115 gugatan Pilkada 2024 atau perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHPKADA) sejak 3 sampai dengan 6 Desember 2024. Jumlah ini tentu saja akan terus bertambah. Terbaru, Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan mengajukan gugatan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pilkada Jakarta. Hal ini usai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta resmi menetapkan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno meraih suara terbanyak yaitu 2.183.239 suara atau 50,07 persen (Baca berita terkait Hal.3). Tak hanya Jakarta, 8 pihak mengajukan permohonan untuk enam perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) bupati/wali kota di Sumatera Selatan. Di Jawa Timur, 3 paslon kepala daerah dari tiga kabupaten yaitu Ponorogo, Magetan, dan Bangkalan juga resmi mengajukan sengketa hasil rekapitulasi penghitungan suara. Beberapa opini dan isu pun bermunculan. Ada yang menganggap gugatan ke MK berpotensi menciptakan kerugian politik, administratif, dan sosial. Di medsos ramai cuitan para penggugat disebut-sebut berharap mendapatkan bantuan dari adik ipar Jokowi yakni Anwar Usman. Benarkah? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://cdn.lentera.co/c/newscenter/lenteratoday/2024/12/09122024-1.pdf
[3d-flip-book id="208194" ][/3d-flip-book].jpg)
