TRENGGALEK (Lenteratoday) - Proses pembersihan material longsor yang menutup jalan sepanjang 50 meter di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, masih berlangsung.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, menjelaskan pihaknya telah mengerahkan satu unit alat berat ke lokasi untuk membersihkan material berupa tanah dan batu dari tebing setinggi 25 meter. Namun, ia mengakui bahwa proses pembersihan tidak mudah.
“Material longsor yang sangat banyak membuat pembukaan jalan memakan waktu lebih lama. Kami perkirakan akses baru bisa pulih pada Minggu mendatang,” ungkap Triadi, Sabtu (14/12/2024). Diketahui,longsor terjadi pada Jumat dini hari (13/12/2024).
Selain itu, lokasi longsor yang sulit dijangkau turut menjadi kendala. Warga yang terdampak terpaksa menggunakan jalur alternatif berupa jalan setapak melalui perkebunan. Meski demikian, jalur ini dinilai kurang layak untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Triadi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan. “Hujan deras beberapa hari terakhir menjadi penyebab longsor, dan risiko longsor susulan masih ada,” tambahnya.
BPBD bersama pihak terkait terus memantau situasi di lapangan dan berkomitmen mempercepat proses pemulihan agar warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Ketua PKK Kunjungi Warga di Bendungan
Sebelumnya, longsor juga terjadi di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, melakukan kunjungan ke rumah warga, beberapa infrastruktur, serta bangunan sekolah yang terdampak bencana akibat hujan lebat pada akhir November lalu.
Novita, yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI, datang bersama Camat Bendungan, Forkopimcam, serta perangkat desa. Selain meninjau kondisi warga, ia juga memberikan sejumlah bantuan kepada korban longsor.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap para korban. "Warga harus diungsikan demi keselamatan. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka," tambahnya.
Novita turut mengajak warga untuk berdoa agar bencana serupa tidak lagi terjadi. "Saya berharap seluruh warga terdampak dapat mendoakan Kabupaten Trenggalek agar terhindar dari bencana," katanya.
Sementara itu, Camat Bendungan, Jatmiko, menjelaskan longsor terjadi sekitar 26 November, sebelum Pilkada serentak. "Hujan deras menyebabkan longsor di beberapa titik, termasuk Desa Dompyong dan Desa Masaran. Akses jalan juga sempat tertutup material longsor di empat lokasi," ungkapnya.
Reporter: Herlambang/Editor:widyawati
.jpg)
