
Surabaya- Mobil dinas Pemerintah kota Surabaya digunakansebagai media sosialisasi protokol kesehatan di masa pandemic Covid-19. Salahsatunya mobil dinas Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas KotaSurabaya Irvan Widyanto.
Sejak didaulat menjadi Kepala BPB Linmas yang sekaligusWakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, ialangsung menciptakan sebuah tagline “Biasakan yang Tidak Biasa”. Dengan desainyang unik dan iconik, ia terus mensosialisasikan protokol kesehatan, mulai dariajakan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan tidak bersalaman.
Berbagai Tagline itu dengan cepat menyebar di grup-grupWhatsApp. Bahkan, beberapa papan reklame di Surabaya juga menampilkan taglinetersebut. Yang terbaru, Irvan memasang tagline itu di mobil dinasnya, sehinggasetiap kali dia keliling Surabaya menjalankan tugas dinasnya, secara tidaklangsung dia juga terus mensosialisasikan protokol kesehatan dengan cara yangberbeda.
“Sebenarnya gambar dan tulisan itu menjadi tagline atau jargontersendiri dalam mengajak masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dengankemasan atau cara yang berbeda. Sebab, fokus saat ini bukanlah terletak padalokasi kegiatan, melainkan perubahan perilaku masyarakat. Itu yang palingpenting,” kata Irvan saat ditemui di kantornya, Jumat (7/8/2020).
Pejabat peraih ASN Indonesia Inspiratif 2018 inimenjelaskan, ketika perilaku masyarakat telah berubah, maka otomatiskebiasaan-kebiasaan lama akan berubah menjadi kebiasaan baru. Dari situlahkebiasaan menerapkan protokol kesehatan juga akan berjalan dan menjadi sebuahperubahan. “Jadi, tujuan sebenarnya itu. Menjadi sebuah kebiasaan baru bagimasyarakat,” lanjut dia.
Selain itu, Irvan juga menjelaskan bahwa upaya ini untukmenumbuhkan awareness (kesadaran) warga terkait pentingnya menjaga protokolkesehatan. Dari situlah, diharapkan perilaku masyarakat juga dapat berubah.“Sama dengan ketika kita memberikan pemahaman kepada masyarakat dan merekaaware, mereka akan paham dan tahu harus berbuat apa di tengah pandemi ini,”urainya.
Sebenarnya, jargon atau tagline “Biasakan yang Tidak Biasa”ini merupakan sinonim dari “Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dicetuskan olehpemerintah pusat. Namun begitu, di Kota Pahlawan memiliki tagline tersendiriyaitu “Biasakan yang Tidak Biasa”. “Sebenarnya itu memang sama. Cuma yang iniadalah versi kita yang di Surabaya,” ungkap dia.
Mantan Kasatpol PP Surabaya ini juga menceritakan bahwasebelum memutuskan untuk menempel stiker di mobil dinasnya, terlebih dahulumeminta izin kepada Wali Kota Risma. Ternyata, Wali Kota Risma tidak keberatan.“Nah, karena Bu Wali tidak keberatan, akhirnya saya pasang tagline ini dimobil,” kata Irvan.
Sementara ini, memang masih ada dua unit mobil BPB Linmasyang sudah dipasangi stiker berisi tagline tersebut. Ke depannya, tidak menutupkemungkinan semua mobil dinas Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KotaSurabaya, akan dipasangi tagline serupa. Tentunya, setiap mobil itu akandipasangi tagline berbeda-beda dengan pesan yang berbeda pula.
“Nanti kalau teman-teman kepala dinas lainnya ada yangberminat untuk memasang stiker seperti ini, kami siap fasilitasi. Nanti adamobil yang membawa pesan patuh bermasker, jaga jarak dan sebagainya,” kata dia.
Di samping itu, Irvan juga memastikan bahwa akanberkoordinasi dengan tim reklame untuk memasang jargon itu pada reklame-reklameyang tersebar di jalan-jalan Surabaya. Menurutnya, hal ini penting supaya wargaKota Surabaya selalu ingat dan selalu patuh dalam menjalankan protokolkesehatan. “Ayo kita bersama-sama melawan Covid-19 ini,” pungkasnya. (ist)