10 April 2025

Get In Touch

Kemensos Alokasikan Rp 650 Miliar untuk Bantuan di Kabupaten Bangkalan

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyalurkan bantuan dalam
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyalurkan bantuan dalam "Dialog Pilar-Pilar Kesos Madura" di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).

BANGALAN (Lenteratoday) - Kemensos mengalokasikan Rp650 miliar untuk bantuan di Kabupaten Bangkalan. Bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin.

Bantuan tersebut diantaranya untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp146 miliar dengan 49.058 keluarga penerima manfaat (KPM), sembako Rp218 miliar untuk 92.747 orang. Bantuan YAPI (Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu) sebesar Rp4 miliar untuk 1.847 YAPI. Kemudian Penerima Bantuan Iuran (PBI) mendapatkan bantuan sebesar Rp296 miliar untuk 588.514 jiwa.

Hal itu disampaikan Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam "Dialog Pilar-Pilar Kesos Madura" di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025). Dalam kesempatan tersebut Gus Ipul mengingatkan para pilar sosial agar selalu dapat membuat rakyat tertawa dan tersenyum. Hal itu bisa tercapai bila rakyat cukup sandang, pangan, dan papan.

"Kita cukupi pangannya, kita rangkum dalam 12 PAS. Kita rangkum dalam 12 pas tolong diingat-ingat oleh para pilar sosial," jelasnya.

Pada kesempatan ini, Gus Ipul juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) secara simbolis kepada tiga penerima manfaat. Para penerima manfaat diantaranya Anisa (55) yang merupakan penerima manfaat (PM) yang telah digraduasi.

Anisa kini beralih dari PM Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi penerima bantuan kewirausahaan. Untuk mendukung Anisa berjualan es buah, Kemensos memberikan bantuan berupa blender dan alat-alat wirausaha.

Lalu PM lainnya yaitu Randika Pratama (10) yang merupakan penyandang disabilitas cerebral palsy. Ia menerima bantuan kursi roda cerebral palsy dan paket kebersihan diri.

Lalu Kemensos juga memberikan bantuan kepada Abdul Rahman (74) berupa bantuan nutrisi, alat kebersihan diri, alat solat.

Adapun total bantuan diberikan kepada 57 PM dengan kategori klaster anak, disabilitas, lanjut usia (lansia), dan kelompok rentan.

Bantuan yang diberikan berupa alat kebersihan diri, nutrisi, perlengkapan sekolah, alat ibadah, alat bantu disabilitas, bantuan kewirausahaan, dam perlengkapan rumah. Total bantuan yang diberikan sebesar Rp148.003.000.

Dalam acara itu, Gus Ipul juga mengaku selalu teringat pesan Presiden Prabowo Subianto saat kunjungan kerja. Salah satunya yaitu untuk membuat masyarakat selalu tersenyum. "Saya selalu ingat pesannya Pak Presiden Pada saat beliau dilantik tanggal 20 Oktober. Pesannya ini kira-kira yang selalu bawa kemana-mana, dan beliau mengutip pendapatnya Pak Noer Gubernur Jawa Timur yang asli Madura," kata Gus Ipul.

Ia menuturkan Presiden Prabowo pernah mengatakan cita-cita bangsa ini ingin agar rakyat cukup pangan, cukup sandang, dan cukup papan. Lalu, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang gemah ripah loh jinawi.

"Toto tentrem kerto raharjo, bangsa yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, bangsa di mana rakyat cukup pangan, cukup sandang, cukup papan. Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa tertawa," katanya.

Ia mengatakan pidato Presiden Prabowo tersebut selalu ia ulang-ulang di setiap kegiatan Kementerian Sosial (Kemensos). Ia meminta agar pesan tersebut menjadi inspirasi bagi semua karyawan di Kemensos. "Alhamdulillah Inilah yang selalu saya ingat pidatonya Pak Presiden," tuturnya.

Mensos Gus Ipul mengunjungi rumah milik nenek, Arnima (82) di Bangkalan, Rabu (8/1/2025).

Sementara itu, dalam kunjungan di Bangkalan ini, Mensos Gus Ipul juga memastikan program yang dijalankan tepat sasaran. Diantaranya dengan pengecekan bantuan sosial agar tepat bisa melalui pendamping dan lewat pemerintah daerah.

Kemudian juga mengecek langsung ke lapangan dengan mengunjungi rumah milik nenek, Arnima (82) yang mengalami disabilitas netra akibat katarak. Gus Ipul berdialog dengan Arnima dan memberikan sejumlah bantuan dengan total sebesar Rp4 juta.

"Kita ngecek lapangan, selama ini kan sudah dapat bantuan, kita lihat ke lapangan. Dan saya kalau ke lapangan tidak selalu yang artinya baik-baik saja," kata Gus Ipul.

Ia menceritakan Arnima merupakan lansia yang tinggal sendirian di rumah kontrakan. Sehari-harinya keponakan Arnima yang memberinya makan dan menemani saat malam.

"Dia putus bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2022. Kita lagi cek kenapa kok putus, kita mau lihat lagi, kita cocokkan history-nya. Nanti kita akan tindaklanjuti," kata Gus Ipul.

Gus mengatakan ada kemungkinan Arnima masuk lagi dalam daftar penerima manfaat PKH dan mendapatkan bantuan permakanan. Tapi, hal itu bergantung pada penilaian.

"Tetapi yang jelas bahwa kita menemukan hal-hal yang masih belum sesuai dengan data kita. Ini salah satu contoh saja. Maka itu kita ajak semua mari kita perbaiki data," katanya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, nenek Arnima tinggal di rumah yang tidak layak huni. Tapi ini bukan milik sendiri. "Jadi kita tidak bisa bantu, kita carikan solusi apakah dari jalur lain bisa gitu. Misalnya lewat Baznas," katanya.

Ia menjelaskan syarat bantuan dari pemerintah untuk merenovasi rumah diantaranya harus rumah milik sendiri. Lalu ada lagi kriteria lainnya. "Jadi kita nggak bisa beri sembarangan. Tapi mungkin dari donor yang lain atau dari yang non-government bisa kita koordinasikan," katanya.

Ia menjelaskan saat ini nenek Arnima masih sehat dan dapat berkomunikasi dengan baik. Ada tawaran agar pindah dari rumah kontrakan tersebut, tapi Arnima tak berkenan.

"Jadi itu kita memastikan, koreksi data ini penting. Tidak semua kita anggap baik-baik saja. Kita perlu padankan kembali, kita cross-check kembali. Karena ini memang arahan presiden begitu," katanya.

Gus Ipul menyempatkan diri berdialog dan duduk di samping nenek Arnima. Ia mengatakan Presiden Prabowo meminta untuk memperhatikan para lansia penyandang disabilitas yang memerlukan bantuan.

Nenek Arnima bertanya kepada Gus Ipul soal bantuan apa yang akan diberikan. Arnima mengatakan saat ini sudah tak bekerja lagi karena sudah buta selama setahun. "Sudah nasib. Kalau dikasih sampeyan uang ya alhamdulillah, uang dimana-mana butuh. Banyak terima kasih," katanya.

Kemensos melalui Sentra Prof. Dr. Soeharso Surakarta memberikan bantuan kepada nenek Arnima berupa pembersihan lingkungan tempat tinggal. Kemensos juga memberikan bantuan kasur, bantal, sprei, lemari pakaian, dan kursi.

Lalu bantuan lainnya antara lain kebutuhan dasar dan nutrisi seperti beras, sardines, gula pasir, madu, biskuit, kecap, dan teh. Lalu juga diberikan peralatan kebersihan diri seperti sabun mandi, sampo, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk. Bantuan peralatan makan juga diberikan seperti piring, gelas, sendok, dan garpu. Total nilai bantuan sebesar Rp4.000.000. (*)

Editor : Lutfiyu Handi/rls

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.