NGAWI (Lenteratoday) - Luapan air sungai Bengawan Madiun menyebabkan ruas jalan di Kecamatan Kwadungan tergenang banjir. Banjir menyebabkan aktivitas warga terganggu, serta menggenangi sejumlah petak sawah yang baru ditanami, Rabu (15/1/2025).
Di Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, banjir menyebabkan arus lalulintas terganggu. Pengguna jalan harus ekstra waspada, sebab kedalaman air genangan banjir hingga 30 centimeter.
Naszalwa, warga setempat mengatakan, banjir luapan sungai Bengawan Madiun terjadi sekitar pukul 05:00 WIB pagi tadi. Kejadian banjir hampir selalu terjadi setiap musim penghujan seperti saat ini.
"Sering terjadi saat musim penghujan. Aktivitas jadi terganggu saat banjir kiriman seperti ini terjadi," katanya.
Camat Kwadungan, Didik Hartanto mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya merupakan kiriman dari wilayah atas. Ketika daerah Ponorogo, Madiun dan sekitarnya hujan deras, wilayah ini kerap dilanda banjir.
Menurutnya, secara geografis, wilayah Kwadungan merupakan titik rendah. Sehingga banjir kerap melanda jika terjadi hujan deras maupun luapan sungai Bengawan Madiun.
"Banjir yang terjadi tidak serta-merta karena hujan di wilayah Kwadungan, tetapi juga kiriman dari wilayah Ponorogo," ujarnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, untuk menanggulangi luapan sungai Bengawan Madiun, di sepanjang aliran sungai perlu dibangun tanggul. Pihaknya telah mengusulkan agar tanggul bisa segera terealisasi oleh pusat, pada Selasa kemarin (14/1).
Pembangunan tanggul itu juga dalam rangka melindungi area persawahan di wilayah Kecamatan Kwadungan untuk keperluan ketahanan pangan. Proyeksi tanggul akan memiliki panjang 6 kilometer.
"Kami meminta tanggul penahan banjir di Kecamatan Kwadungan dan sekitarnya. Hal itu penting, mengingat saat penghujan area sawah rentan tergenang banjir," terang Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
Reporter: Miftakul FM|Editor: Arifin BH
.jpg)
