MADIUN (Lentera) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo menyatakan kesiapannya dalam menjalankan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Diketahui program ini akan dimulai pada Senin (10/2/2025) pekan depan di seluruh puskesmas di wilayahnya.
"Kita sudah lakukan simulasi di 26 puskesmas untuk mendukung progam PKG ini," kata Agung, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya sesuai instruksi dari pusat Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) ini dibagi berdasarkan siklus hidup atau rentang usia. Pertama, bayi baru lahir (2 hari) dan anak usia pra sekolah 1-6 tahun. Kedua usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dan ketiga, dewasa (18-59 tahun) dan keempat, lansia di atas usia 60 tahun.
Agung berharap program ini nantinya dapat dapat diakses dan bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat di kabupaten Madiun. Selain puskesmas, sejumlah klinik juga disiapkan untuk mendukung salah satu program unggulan Presiden Prabowo ini.
"Sejumlah klinik juga sudah kita siapkan untuk menyukseskan program ini. Namun, saat ini program PKG ini nantinya masih dilakukan di puskesmas, sambil menunggu kesiapan klinik" ujar Agung.
Nantinya, data warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan tes skrining kesehatan sebagai deteksi dini kesehatan. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini untuk mencegah penyakit lebih serius di masa mendatang.
Untuk diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto mengatakan Presiden akan turun langsung memantau pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).
Untuk tahun ini, kata Budi, pihaknya menargetkan capaian warga yang mendapat cek kesehatan gratis mencapai 50-60 juta.
Warga bisa mengikuti PKG dengan memanfaatkan 3 momentum. Pertama Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Ulang Tahun yang dimulai Februari 2025. Untuk usia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas,pemeriksaan dilakukan tanggal ulang tahun hingga 1 bulan setelah ultah.
Dijelaskan Budi, khusus untuk usia sekolah, PKG tidak bisa diakses saat ulang tahun tapi pada saat masuk sekolah.
Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo/Co-Editor: Nei-Dya
.jpg)
