02 April 2025

Get In Touch

Serangan Udara Israel Tewaskan Pemimpin Politik Hamas Bardaweel di Gaza Selatan

Warga Palestina membawa jenazah seorang kerabat yang tewas dalam serangan Israel, selama pemakaman mereka di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pad
Warga Palestina membawa jenazah seorang kerabat yang tewas dalam serangan Israel, selama pemakaman mereka di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pad

GAZA (Lentera) -Serangan udara Israel di Gaza selatan menewaskan pemimpin politik Hamas Salah Al Bardaweel pada Minggu (23/3/2025).

Media pro-Hamas mengatakan, serangan udara di Khan Younis menewaskan Bardaweel, seorang anggota kantor politik Hamas dan istrinya.

Taher Al-Nono, penasihat media pimpinan Hamas, berduka atas kematian Bardaweel dalam sebuah unggahan di laman Facebook-nya.

Setelah dua bulan relatif tenang atau pada 19 Januari 2025 dimulai gencatan senjata Gaza, warga Gaza kembali melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Yakni setelah Israel secara efektif menghentikan gencatan senjata, dengan meluncurkan serangan udara dan darat besar-besaran pada Selasa (18/3/2025) melawan Hamas.

Ledakan menggema di seluruh Jalur Gaza utara, tengah, dan selatan pada Minggu pagi, saat pesawat Israel menyerang beberapa target di area tersebu.

Setidaknya 30 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Rafah dan Khan Younis pada Minggu, kata otoritas kesehatan. Mereka yang tewas termasuk tiga pegawai kota, kata petugas medis, sebagaimana diberitakan Reuters.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengeluarkan peringatan evakuasi melalui media sosial X bagi penduduk di lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah barat di selatan jalur tersebut.

Ia mengatakan militer Israel melancarkan serangan intensif untuk membasmi kelompok bersenjata Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuduh Israel membunuh Bardaweel, yang sedang berdoa bersama istrinya ketika rudal Israel menghantam tenda perlindungan mereka di Khan Younis.

“Darahnya, darah istrinya, dan para martirnya, akan tetap mengobarkan pertempuran pembebasan dan kemerdekaan. Israel tidak akan mematahkan tekad dan keinginan kami,” kata kelompok itu, mengutip Kompas.

Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali mengatakan tujuan utama perang adalah untuk menghancurkan Hamas sebagai entitas militer dan pemerintahan.

Ia mengatakan tujuan dari kampanye baru ini adalah untuk memaksa kelompok tersebut menyerahkan sandera yang tersisa.

Kepala pemerintahan de facto Hamas Essam Addalees dan kepala keamanan internal Mahmoud Abu Watfa termasuk di antara mereka yang tewas akibat serangan Israel pada Selasa, selain beberapa pejabat lainnya.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 400 orang, lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak, tewas sejak Selasa kemarin.

Petugas medis Palestina mengatakan sebuah pesawat Israel mengebom sebuah rumah di Rafah, melukai beberapa orang.

Hamas menuduh Israel melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata Januari dengan menolak memulai negosiasi untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza.

Namun Hamas mengatakan masih bersedia untuk bernegosiasi dan sedang mempelajari proposal dari utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff.

Kembalinya serangan udara dan operasi darat yang telah menghancurkan Gaza telah memicu seruan gencatan senjata dari negara-negara Arab dan Eropa.

Inggris, Perancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan Israel untuk memulihkan akses bantuan kemanusiaan.

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.