Prabowo Minta Dirampingkan dan Diisi Profesional
Bank BUMN sedang berada di 'musim' perombakan direksi dan komisaris. Para petinggi bank pelat merah tak hanya menjadi sorotan pasar, tapi juga mendapat catatan dari Presiden Prabowo Subianto yang menilai jumlahnya 'obesitas' alias kegemukan. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden memerintahkan agar struktur manajemen BUMN perbankan dibuat lebih ringkas. Dirampingkan serta diisi oleh kalangan profesional saja. Sementara publik menyoroti munculnya nama-nama sosok yang telah menduduki jabatan penting di lembaga lain. Misal, dua pejabat aktif Bank Indonesia (BI) telah resmi menjadi komisaris di BRI dan BNI. Ada juga nama-nama politisi yang mendapatkan kursi di beberapa bank negara tersebut. Bahkan, deretan Wakil Menteri (Wamen) Kabinet Merah Putih juga menghiasi bagan jajaran kepengurusannya bank pemerintah ini. Ekonom menilai hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip good governance yang harusnya dijunjung tinggi. Bisakah menjaga kepercayaan investor dan nasabah? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/27032025%20(1).pdf
.jpg)
.jpg)
