Rekam Jejak Buruk Dokter Kandungan MFA di Garut, Ditonjok Suami Pasien hingga Kirim Chat Mesum

SURABAYA (Lentera) -Nama MSF, seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan publik. Ia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya saat melakukan pemeriksaan USG.
Kasus ini mencuat setelah video dugaan pelecehan tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak tangan kiri MSF menyentuh bagian dada pasien saat proses pemeriksaan, memicu kemarahan warganet dan masyarakat luas.
Ternyata, ini bukan kali pertama MSF menjadi sorotan. Ia disebut memiliki rekam jejak buruk yang sudah lama diketahui oleh pasien dan kalangan tenaga kesehatan di Garut.
1. Pernah Ditonjok Suami Pasien karena Dugaan Pelecehan
Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ratna Oeni Cholifah, menyebut MSF pernah mengalami insiden fisik akibat dugaan kasus serupa di masa lalu.
"Beberapa bulan lalu (tahun 2024), pelaku pernah ditonjok sama suami pasien (karena pelecehan), tapi berakhir damai," ungkap Ratna saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
Meskipun kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan, Ratna menegaskan bahwa kini kasus serupa kembali mencuat karena munculnya banyak korban.
"Karena korban banyak, sekarang di-blow up kembali," ujarnya.
2. Dijuluki "Dokter Centil", Sifat Cabul Sudah Jadi Rahasia Umum
Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, mengungkapkan bahwa perilaku tidak pantas MSF sudah menjadi rahasia umum, terutama di kalangan pasien ibu hamil dan para tenaga medis.
Diah yang juga istri mantan Bupati Garut Rudy Gunawan ini mengaku pernah merekomendasikan MSF untuk bergabung sebagai dokter kandungan di RS Medina. Namun, manajemen rumah sakit tersebut menolak rekomendasinya.
"Kebetulan dulu lagi perlu dokter spesialis kandungan, saya tawarkan ke manajemen, tapi ditolak karena sudah pada tahu," kata Diah.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Syafril bahkan dijuluki sebagai "dokter centil" karena kerap menggoda pasiennya.
"Katanya dokter 'centil', tenaga medis lain sudah dengar banyak keluhan," ucapnya.
3. Kirim Pesan Mesum kepada Pasien
Selain laporan langsung dari pejabat dan tenaga kesehatan, sejumlah pasien juga mengaku pernah menjadi korban tindakan tidak pantas dari MSF.
Seorang pasien berinisial SS (29) mengaku pernah diminta nomor WhatsApp oleh MSF. Setelah memberikan nomornya, ia menerima pesan-pesan yang dianggap mengarah pada perilaku tidak senonoh.
"Pas ngechat memang ada yang aneh dari bahasanya, mengarah ke hal-hal negatif," ujar SS, Rabu (16/4/2025), mengutip Kompas.
SS menyebut, dirinya bukan satu-satunya korban. Beberapa temannya yang juga menjadi pasien Syafril turut mengalami hal serupa.
"Tidak hanya saya ternyata yang pernah diminta nomor WhatsApp, tapi ada juga temen-temen lain yang jadi pasiennya, pesannya juga sama negatif," jelas dia.
Pengakuan serupa datang dari pasien lainnya, BL (28). Ia awalnya mengira pesan-pesan dari dokter tersebut hanya gurauan. Namun, lama kelamaan, ia merasa pesan tersebut melewati batas.
"Saya kira bercanda, tapi lama-lama kok curiga. Ya dibiarkan saja. Tapi akhirnya viral juga ya," ujar BL (*)
Editor: Arifin BH