24 April 2025

Get In Touch

Bulan ini Modal Asing Keluar Bersih Rp11,96 Triliun

Ilustrasi modal asing.
Ilustrasi modal asing.

JAKARTA (Lentera) - Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) diketahui bahwa aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp11,96 triliun pada pekan ketiga bulan ini atau periode transaksi 14-16 April 2025.

Dilansir dari antara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/4/2025), merinci jumlah tersebut terdiri atas modal asing keluar bersih di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp13,01 triliun dan Rp2,24 triliun.

Di satu sisi ada modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3,28 triliun. Dengan demikian, modal asing keluar bersih menjadi sebesar Rp11,96 triliun.

Untuk diketahui, berdasarkan data setelmen hingga 16 April 2025, modal asing keluar selama 2025 bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing tercatat sebesar Rp36,86 triliun dan Rp7,94 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp9,63 triliun.

Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 111,73 basis point (bps) per 11 April 2025 menjadi 106,39 bps per 16 April 2025.

Sementara itu, nilai tukar rupiah dibuka sedikit menguat di level Rp16.810 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (17/4/2025), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Rabu (16/4/2025) di level Rp16.820 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 99,38 pada akhir perdagangan Rabu (16/4/2025).

DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun stabil pada level 6,93 persen pada Kamis (17/4) pagi. Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,277 persen pada akhir perdagangan Rabu (16/4).

Ramdan menyampaikan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.(*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.