29 April 2025

Get In Touch

Rusia Akui Kirim Pasukan Korea Utara ke Ukraina

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) berjabatan tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat kedua pemimpin negara melakukan perte
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) berjabatan tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat kedua pemimpin negara melakukan perte

SEOUL (Lentera) - Untuk pertama kalinya, jenderal tertinggi Rusia mengakui bahwa pasukan Korea Utara telah terlibat dalam perang Rusia-Ukraina, saat ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, mengonfirmasi pengerahan pasukan Korea Utara dalam sebuah konferensi video dengan Putin pada Sabtu, (26/4/2025) dengan menyatakan pasukan Korea Utara telah memainkan peran penting dalam pembebasan wilayah perbatasan Kursk.

“Saya ingin menunjukkan partisipasi personel militer dari Republik Rakyat Demokratik Korea dalam pembebasan wilayah perbatasan Kursk, yang sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara negara kita, memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok penyerang dari angkatan bersenjata Ukraina,” katanya dalam transkrip konferensi video di web Kremlin.

“Tentara dan perwira Tentara Rakyat Korea, yang melaksanakan misi tempur bahu-membahu dengan prajurit Rusia, menunjukkan profesionalisme tinggi, keteguhan, keberanian, dan kepahlawanan dalam menangkis invasi Ukraina,” tambahnya.

Ini menandai pengakuan pertama mengenai pengerahan pasukan Korea Utara oleh seorang pejabat Rusia. Korea Utara sendiri belum mengonfirmasi pengiriman pasukan tersebut.

Korea Utara diperkirakan telah mengirim sekitar 14.000 pasukan untuk bertempur dalam perang tersebut sejak Oktober tahun lalu guna mendukung agresi Moskow, termasuk sekitar 3.000 pasukan tambahan pada tahun ini, menurut pejabat Korea Selatan.

Putin dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menandatangani perjanjian kemitraan dalam pertemuan puncak mereka pada Juni tahun lalu, di mana mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan militer "tanpa penundaan" jika salah satu dari mereka diserang.

Sementara itu, militer Ukraina membantah klaim Rusia mengenai pasukan Ukraina yang dipaksa mundur dari wilayah Kursk, menurut laporan Reuters.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.