Mutasi Anak Tri Sutrisno Diralat Sehari Usai Surat Terbit
PENTING menjaga institusi TNI tetap profesional dan tidak terseret ke dalam pusaran politik praktis. Hal tersebut digaungkan semua pihak usai terjadi kemelut mutasi terhadap tujuh perwira tinggi (Pati). Yang paling menyita perhatian publik adalah rotasi putra Wakil Presiden ke-6 Tri Sutrisno, Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo. Posisinya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I digantikan Laksamana Muda Hersan-- mantan ajudan Presiden ke-7 Joko Widodo. Mutasi dilakukan hanya 4 bulan setelah pengangkatan Kunto. Makin membuat gaduh karena sehari kemudian mutasi diralat alias dicabut. Hal ini dinilai mencerminkan adanya persoalan mendalam dalam tata kelola internal TNI. Lebih mengkhawatirkan lagi karena memunculkan kecurigaan adanya kepentingan di luar institusi. Keputusan mutasi memang menjadi polemik sejak awal karena dikaitkan dengan rekomendasi sejumlah purnawirawan TNI yang ingin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dilengserkan. Salah satu peneken rekomendasi tersebut adalah Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno yang juga ayah dari Letjen Kunto Arief Wibowo. Pembatalan mutasi justru semakin menegaskan adanya motif politik dalam keputusan mutasi Kunto. Benarkah militer RI terseret pusaran politik? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/05052025.pdf
.jpg)
.jpg)
