17 May 2025

Get In Touch

Anggota DPRD Palangka Raya Soroti Kecelakaan Perairan, Perlu Diperbanyak Rambu di Sungai

Tim gabungan SAR saat mengevakuasi korban kecelakaan di perairan Sungai Kahayan
Tim gabungan SAR saat mengevakuasi korban kecelakaan di perairan Sungai Kahayan

PALANGKA RAYA (Lentera) – Kalangan DPRD Palangka Raya menyoroti terjadinya kecelakaan lalu lintas air beberapa waktu lalu, yang kembali terjadi di Sungai Kahayan.

Kejadian ini mendapat sorotan dari Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery yang mengatakan jalur transportasi air masih vital bagi mobilitas sebagian warga, namun demikian belum dilengkapi standar keselamatan yang memadai, yaitu minimnya rambu-rambu peringatan.

"Penting dilakukan pemasangan rambu-rambu sungai di titik-titik rawan sebagai langkah pencegahan dini terhadap kecelakaan," papar Khemal, Kamis (15/5/2025)

Sungai Kahayan merupakan salah satu jalur utama transportasi sungai di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) namun sampai saat ini masih menghadapi tantangan dari sisi fasilitas penunjang keamanan pelayaran. 

Khemal meminta pemerintah daerah agar memperbanyak rambu-rambu lalu lintas sungai, terutama di area tikungan atau titik yang rawan tabrakan, untuk mengingatkan pengguna transportasi air agar lebih waspada dan berhati-hati.

"Rambu-rambu yang telah rusak atau tidak lagi berfungsi juga harus segera diganti, dan anak-anak sungai yang kerap dijadikan jalur alternatif perlu diberi penanda yang jelas," ungkapnya.

Khemal melanjutkan, memang tidak semua wilayah di Kalteng bisa dijangkau lewat jalur darat, karena itu transportasi air tetap dibutuhkan. Untuk itu yang harus diperkuat adalah aspek keamanannya.

Masyarakat juga diminta agar memastikan perahu dan kapal dalam kondisi yang layak, serta dilengkapi alat keselamatan seperti pelampung dan lampu penerangan.

“Penting untuk melengkapi perahu dengan lampu sorot agar saat melintas malam hari atau dalam kondisi berkabut, visual tidak terganggu,” jelasnya.

Khemal juga mengingatkan agar muatan kapal disesuaikan dengan kapasitasnya, terutama ketika akan melewati wilayah sungai yang mengalami pendangkalan atau penyempitan.

Selain itu ia berharap adanya kerjasama antara pemerintah, operator transportasi sungai, dan masyarakat dalam menciptakan budaya keselamatan di perairan.

“Jika semua pihak peduli, maka angka kecelakaan di perairan bisa ditekan bahkan dihilangkan, namun harus dimulai dari langkah pencegahan," pungkasnya.

Reporter: Novita/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.