PALANGKA RAYA (Lentera) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim, meminta Pemkot Palangka Raya segera membangun sentra pembenihan ikan untuk mengurangi ketergantungan akan bibit ikan dari luar daerah. Hal ini menanggapi keluhan dari kelompok tani perikanan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, terkait mahalnya harga bibit ikan.
"Kelompok tani tersebut mengeluhkan harga bibit ikan dari luar daerah yang mahal membebani usaha budidaya ikan mereka," papar Arif, Sabtu (24/5/2025).
Ia menuturkan, sampai saat ini para pembudidaya ikan di Palangka Raya masih mengandalkan pasokan bibit ikan dari Kalimantan Selatan dan Pulau Jawa, sehingga berdampak pada tingginya biaya operasional yang harus mereka keluarkan.
Sementara itu, kelompok tani pembudidaya ikan di Kereng Bangkirai tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, namun juga memasok daerah sekitar seperti Gunung Mas, Katingan, Kotawaringin Timur, hingga Kotawaringin Barat. Sedangkan permintaan pasar terhadap ikan mencapai 10 sampai 15 ton per hari.
"Karena itu pembangunan sentra pembenihan ikan di Palangka Raya kami nilai sudah mendesak, agar dapat menjamin tersedianya bibit ikan yang berkualitas dan para pembudidaya bisa menekan biaya produksinya," ucapnya.
Arif juga menggarisbawahi tingginya tingkat konsumsi ikan di Palangka Raya, yang bisa mencapai sekitar 2 ton per hari, yang menjadi bukti ikan sebagai kebutuhan pangan utama masyarakat setempat.
Ia juga menekankan jika ikan merupakan sumber protein yang sangat tinggi dan bisa mengoptimalkan pertumbuhan serta kecerdasan anak. Salah satu jenis ikan lokal yaitu gabus yang juga memiliki rasa yang lezat.
Karena itu ia berharap agar Dinas Perikanan Kota Palangka Raya dapat lebih proaktif mengembangkan sektor perikanan dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
"Sektor perikanan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal yang kuat, selain itu manfaatnya bagi kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak," pungkasnya. (*)
Reporter : Novita
Editor : Lutfiyu Handi
