29 May 2025

Get In Touch

Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Ungkap RSUD Mardi Waluyo Pernah Surplus Rp60 Miliar, Kini Kolaps dan Hutang Rp12 Miliar

Mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar.
Mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar.

BLITAR (Lentera) - Menanggapi kondisi RSUD Mardi Waluyo yang kini kolaps dan menanggung beban hutang Rp12 miliar, eks Wali Kota Blitar, Samanhudi mengungkapkan jika pada 2017 pernah surplus hingga Rp60 miliar.

Samanhudi merasa perlu menanggapi kondisi ini, karena sebagai mantan Wali Kota Blitar dan orang yang mengatur keberadaan rumah sakit milik Pemkot Blitar tersebut.

"Menurut saya, ada tiga poin yang harus diperbaiki kalau ingin kondisi RSUD Mardi Waluyo kembali sehat," ujar Samanhudi, Selasa (27/5/2025).

Karena selama kepemimpinannya, RSUD Mardi Waluyo yang berlokasi di Jalan Kalimantan, Kota Blitar tersebut lanjutnya, bisa sehat dan tidak sampai merugi.

"Apalagi infonya saat ini menaggung hutang hingga Rp12 miliar, padahal pada 2017 lalu kondisi keuangannya sehat dan surplus sekitar Rp 60 miliar," ungkapnya.

Adapun beberapa hal yang menurut Samanhudi harus diperbaiki, diantaranya disiplin seluruh jajaran mulai manajemen, dokter hingga perawat di RSUD Mardi Waluyo.

"Kalau tidak disiplin, mulai waktu, pelayanan hingga pertanggungjawaban. Sulit memperbaiki kinerjanya," tandas Samanhudi.

Kemudian kedua, pengawasan dari Pemkot maupun DPRD Kota Blitar, kalau sekarang kondisinya kolaps dan merugi. Ditegaskan Samanhudi pengawasan tidak berjalan, terbukti sampai timbul hutang belasan miliar.

"Termasuk adanya evaluasi kinerja RSUD Mardi Waluyo, melalui laporan secara berkala dua kali setahun. Baik kinerja pelayanan, maupun keuangan," tegasnya.

Kalau sekarang Pemkot dan DPRD Kota Blitar mempermasalahkannya, ditambahkan Samanhudi selama ini bagaimana pengawasannya.

"Padahal pada 2017 lalu sudah surplus sekitar Rp60 miliar dan bisa jadi modal, kenapa sekarang bisa merugi sampai punya hutang miliaran," imbuh pria yang juga Panglima Kawula Alit Blitar ini.

Seperti diketahui, Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr. Muhammad Muchlis mengakui bahwa fasilitas kesehatan yang dipimpinya itu sedang mengalami kolaps secara keuangan, hutang terus bertambah seiring berkurangnya jumlah pendapatan.

Terungkap RSUD Mardi Waluyo masih memiliki hutang senilai Rp12 miliar rupiah, berupa tunggakan kewajiban terhadap hak-hak pegawai hingga tahun 2025 ini.

“Sejak 2 tahun ini rumah sakit mulai ada tanda-tanda defisit, pendapatan itu kalah dengan pengeluaran artinya kita kalah bisnis,” ucap Muchlis, Minggu (25/5/2025).

Pendapatan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar terus menurun setiap tahunnya, bahkan selama beberapa tahun terakhir tidak mampu memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

“Pendapatan rumah sakit rata-rata Rp90-98 miliar setahun, targetnya Rp110 Miliar,”paparnya.

Menurunya pendapatan ini, karena berkurangnya jumlah pasien yang berobat ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar pungkasnya.

 

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.