07 June 2025

Get In Touch

Prabowo Yakin RI Jadi Solusi Pangan untuk Negara Dilanda Kekeringan

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai melepas ekspor jagung perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025) -Ant
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai melepas ekspor jagung perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025) -Ant

JAKARTA (Lentera) - Presiden RI Prabowo Subianto meyakini Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dan menjadi solusi untuk negara lain yang tengah dilanda kekeringan dan kelaparan.

Usai melakukan panen raya jagung serentak dan melepas ekspor jagung perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis, Presiden optimistis Indonesia tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada pangan, tetapi juga lumbung pangan dunia.

"Saya sangat yakin kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa menjadi solusi bagi masalah banyak negara lain yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan," kata Presiden Prabowo saat memberikan keterangan kepada media melalui siaran akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Presiden mengatakan bahwa peningkatan produksi jagung nasional mencapai 48 persen pada kuartal pertama tahun ini dari semula 1 hektare lahan menghasilkan 4 ton jagung menjadi 6—8 ton jagung.

Menurut Presiden, swasembada jagung akan tercapai lebih cepat sekitar 1 tahun mendatang karena didukung dengan benih varietas berkualitas bagus serta pupuk organik.

"Mungkin cita-cita kita swasembada jagung, mungkin tidak sampai 2—3 tahun, mungkin 1 tahun kita sudah swasembada jagung. Ini signifikan sekali," kata Presiden, mengutip Antara.

Presiden menambahkan bahwa peningkatan produksi ini bukan hanya untuk menuju kemandirian pangan, melainkan juga meningkatkan penghasilan para petani.

Kepala Negara ingin petani sebagai produsen pangan dapat memiliki kualitas hidup yang baik dengan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), benih berkualitas, pupuk, hingga biofertilizer (pupuk hayati)

"Petani-petani kita sebagai produsen pangan, mereka harus hidup dengan baik. Dengan demikian, input harus kita upayakan serendah rendah mungkin untuk petani. Seefisien mungkin, kita lihat di mana kita bisa intervensi. Mungkin dengan bantuan alat dan sebagainya. Teknologi, benih, pupuk, biofertilizer yang saya lihat luar biasa," kata Presiden.

Adapun hasil panen raya jagung serentak pada kuartal II secara nasional diperkirakan 1,78 juta sampai dengan 2,54 juta ton (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.