
SURABAYA (Lentera)-Memperingati Hari Lahir Bung Karno , DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menyalurkan sembako bagi masyarakat membutuhkan di kawasan Peneleh—tempat kelahiran Sang Proklamator.
Kader PDI Perjuangan 'jemput bola' dengan menyambangi rumah-rumah warga. Tak sekadar berbagi sembako tapi juga membawa semangat gotong royong yang menjadi nafas perjuangan Bung Karno.
“Kami tidak ingin hanya mengenang Bung Karno sebagai sejarah, tetapi menghidupkan semangatnya melalui kerja-kerja kerakyatan,” ujar Hadrean Renanda, Ketua Panitia Bulan Bung Karno DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung tepat di sekitar rumah bersejarah Bung Karno itu, katanya, menjadi pengingat bahwa perjuangan tidak berhenti pada tugu dan patung, tetapi pada tindakan yang nyata. Paket sembako yang diserahkan langsung kepada warga menjadi simbol keberpihakan partai kepada wong cilik, sesuai dengan prinsip marhaenisme.
“Bung Karno bilang, gotong royong adalah jantung Pancasila. Kami berusaha mewujudkannya hari ini,” tegas Hadrean, saat memimpin langsung penyerahan bantuan ke warga, Minggu (8/6/2025).
PDI Perjuangan Surabaya, sebut Hadrean, menjadikan aksi ini sebagai refleksi terhadap nilai-nilai Trisakti—berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya.
“Bung Karno lahir di Peneleh, dan hari ini, di titik yang sama, semangatnya hidup dalam wujud sembako bagi yang membutuhkan.”
Ditegaskan, PDIP Surabaya membuktikan bahwa politik bisa menjadi jembatan harapan, bukan sekadar alat kekuasaan.
"Kegiatan ini juga menegaskan bahwa politik sejati adalah alat pengabdian, bukan sekadar alat kekuasaan," pungkas Hadrean.
Sementara, Yordan M. Batara Goa, Pelaksana Tugas Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya juga menyampaikan pesan dalam kesempatan itu. “Kami hadir bukan untuk kampanye, tapi untuk melayani. Ini adalah politik yang berpihak pada rakyat seperti diajarkan Bung Karno,” katanya. Ia pun menambahkan, “Peringatan sejati bukanlah selebrasi, tapi pengabdian.”
Warga pun menyambut hangat kegiatan ini. Saiful Hari, Ketua RW 13 Kelurahan Peneleh, yang hadir mendampingi kegiatan menyampaikan apresiasi dan harapannya. “Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh penggawa PDI Perjuangan yang selalu memperhatikan wilayah kami. Baik itu dalam bentuk bansos, pendidikan, maupun pembangunan. Kalau warga mau curhat ke pejabat PDIP, pasti direspons,” ungkapnya.
Sebagai tokoh masyarakat di tempat kelahiran Bung Karno, Saiful menilai pentingnya mempertahankan kegiatan semacam ini. “Kami bersyukur dan berharap perhatian seperti ini bisa terus ditingkatkan setiap tahunnya. Pemerintah kota dan PDI Perjuangan tidak pernah melupakan hari-hari sakral ini, khususnya setiap bulan Juni atau Juli,” tuturnya.
Reporter:Pradhita,rls/Co-Editor: Nei-Dya