SURABAYA (Lentera) -Terkadang hidup penuh kejutan. Siapa sangka, benda sehari-hari yang sering dianggap remeh bisa menyimpan harta karun yang nilainya fantastis.
Seorang nenek di Rumania baru-baru ini mengalami kejadian tak terduga saat menemukan bahwa batu yang selama ini digunakannya sebagai penahan pintu ternyata adalah batu amber terbesar di dunia, dengan nilai mencapai Rp17 miliar.
Selama beberapa dekade, batu tersebut teronggok di rumah sang nenek tanpa diketahui nilainya yang sesungguhnya.
Batu seberat 3,5 kg ditemukan dari dasar sungai di tenggara Rumania. Nenek itu pun membawa pulang batu itu untuk digunakan sebagai pengganjal pintu.
Dilansir Science Alert, ternyata batu tersebut adalah bagian dari bongkahan amber utuh terbesar di dunia.
Ambar merupakan getah pohon atau damar yang eksis sejak jutaan tahun lalu. Seiring waktu, getah tersebut berubah menjadi material keras yang memiliki warna hangat. Material itu dikenal sebagai batu permata.
Di Rumania, ambar bisa didapatkan di sekitar Desa Colti di batu pasir dari tepi SungaiBuzau.
Tempat ditemukannya ambar itu ditambang sejak 1920-an. Ambar yang dikenal juga sebagai rumanite itu terkenal dan berharga karena mempunyai beragam warna pekat kemerahan.
Barulah setelah diteliti oleh para ahli, terungkap bahwa batu seberat 3,5 kilogram itu adalah batu amber berusia jutaan tahun. Batu amber ini sangat unik karena ukurannya yang besar dan kejernihannya.
Rumania memang dikenal sebagai salah satu negara penghasil amber terbesar di dunia, terutama di wilayah Buzau.
Amber yang ditemukan di wilayah ini memiliki ciri khas warna yang gelap dan kaya akan fosil serangga serta hewan kecil lainnya. Karena keunikannya, amber dari Buzau sering disebut sebagai “rumanit”.
Penemuan batu amber raksasa ini tentu saja menggemparkan dunia. Para ahli geologi dan paleontologi sangat antusias dengan penemuan ini karena batu amber dapat memberikan banyak informasi tentang kehidupan di masa lalu.
Fosil-fosil yang terjebak di dalam amber dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari tentang serangga, tumbuhan, dan hewan yang hidup jutaan tahun lalu.
Dikutip dari medianesia, Kamis (12/6/2025), penemuan batu amber ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi sang nenek, tetapi juga berdampak positif bagi daerah Buzau.
Penemuan ini dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut dan dapat mendorong pengembangan industri pariwisata berbasis alam dan sejarah.
Kisah nenek yang menemukan harta karun ini juga mengingatkan kita untuk selalu menghargai benda-benda di sekitar kita, karena kita tidak pernah tahu nilai sebenarnya dari suatu benda (*)
Editor: Arifin BH
