SURABAYA (Lentera)— Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar seminar nasional bertajuk "Pengelolaan BUMDesa: Menuju Good Corporate Governance untuk Mencapai Sustainability", Sabtu (5/7/2025).
Kegiatan yang digelar di Gedung Perpustakaan Lantai 5 Kampus Tenggilis, ini merupakan bagian dari program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) BUMDesa Ubaya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto, menyebut komitmen Ubaya terhadap pengembangan desa sangat relevan dengan program nasional.
“Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia. Untuk itu, pengelolaan BUMDesa yang efektif sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan desa,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Dr. Freddy Poernomo, S.H., M.H., menambahkan bahwa tidak ada lagi desa tertinggal di Jatim.
“Tantangannya kini adalah memastikan desa tidak hanya maju secara administratif, tapi juga mandiri secara ekonomi. BUMDesa harus menjadi motor pembangunan berbasis potensi lokal,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto, menegaskan peran kampus dalam mendorong desa adaptif menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
“Program RPL Magister Hukum Ubaya dirancang khusus bagi kepala desa, pengelola koperasi, dan pengurus BUMDesa untuk meningkatkan kualitas SDM secara sistematis,” jelasnya.
Ia berharap seminar ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara akademisi dan desa. “Desa adalah subjek utama pembangunan berkelanjutan. Ubaya siap mendampingi desa-desa menuju kemandirian yang berbasis tata kelola baik,” tutupnya.
Reporter: Amanah
.jpg)
