07 July 2025

Get In Touch

Debut RI Sebagai Anggota Penuh di KTT BRICS 2025, Prabowo Bawa Isu Ini 

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Air Base Galeao, Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu (5/7/2025), sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat. (BPMI Setpres)
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Air Base Galeao, Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu (5/7/2025), sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat. (BPMI Setpres)

JAKARTA (Lentera) - Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil yang berlangsung pada 6-7 Juli 2025. Ini menjadi pertama kalinya Prabowo hadir dalam KTT BRICS, sekaligus menandai debut perdana Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. 

RI telah bergabung dengan BRICS sejak 1 Januari 2025. Mengutip keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Minggu (6/7/2025), Presiden Prabowo akan menggunakan kesempatan perdananya ini untuk menyuarakan sikap dan posisi Indonesia sebagai "bridge-builder" dalam berbagai isu global dan upaya kolektif di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu. 

Sebagai negara yang tergabung dalam Global South sekaligus anggota G20, Indonesia akan memanfaatkan forum BRICS sebagai platform untuk memperjuangkan kerja sama global yang lebih adil dan inklusif, serta memajukan kepentingan nasional dalam berbagai bidang ekonomi, keuangan, pendidikan dan teknologi. 

Adapun KTT BRICS 2025 mengusung tema Strengthening Global South Cooperation to a More Inclusive and Sustainable Governance, dan dihadiri lebih dari 30 pemimpin anggota BRICS, negara mitra, undangan khusus, serta ketua organisasi internasional. Pada pertemuan ini, para pemimpin negara yang tergabung dalam BRICS akan membahas sejumlah isu politik dan keamanan global, seperti konflik yang berkepanjangan di berbagai kawasan, reformasi tata kelola global dan penguatan multilateralisme. 

Selain itu, para pemimpin BRICS juga akan mengangkat berbagai permasalahan dan peluang kerja sama ekonomi dan keuangan, serta isu-isu lainnya seperti tata kelola artificial intelligence (AI), lingkungan dan aksi iklim, serta kesehatan global. KTT kali ini pun diharapkan akan menghasilkan Leaders’ Declaration yang mencerminkan posisi dan komitmen bersama BRICS terkait isu-isu politik dan keamanan, ekonomi dan keuangan, serta keberlanjutan pelibatan berbagai pemangku kepentingan dalam kerangka BRICS. 

Pada pertemuan hari pertama, dua sesi pleno akan digelar. Pleno pertama mengangkat tema "Peace and Security and Reform of Global Governance" dan kedua bertema "Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence". 

Sedangkan pada hari kedua, KTT BRICS akan membahas isu "Environment, COP30, and Global Health". 

Adapun BRICS merupakan forum kerja sama internasional yang awalnya didirikan oleh Brasil, Rusia, India, dan RRT pada 2009.Dalam perkembangannya, Afrika Selatan bergabung pada 2010, disusul dengan Ethiopia, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi pada 2024. 

Sejak bergabung dengan BRICS pada 2025, Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam sedikitnya 165 pertemuan BRICS di bawah Keketuaan Brasil, termasuk di antaranya 20 Pertemuan Tingkat Menteri.

Editor:Widyawati/rls

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.