22 April 2025

Get In Touch

Kampung Peneleh Akan Jadi Wisata Heritage

Kampung Peneleh Akan Jadi Wisata Heritage

Surabaya – Pemkot Surabaya akan menjadikan Kampung Penelehsebagai salah satu objek wisata sejarah. Selain sebagai tempat belajar sejarah,harapannya kampung lahir Proklamator ini juga bisa memberdayakan ekonomimasyarakat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko)Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Kampung Lawang Seketeng merupakan salah satu kampungtertua yang berdiri sejak tahun 1893. Bukan hanya sebagai kampung tertua, tapiKampung Lawang Seketeng adalah saksi Kota Surabaya dianugerahi gelar KotaPahlawan.

“Bagaimana tidak, di kampung ini terdapat rumah kayu yangmemiliki atap seng yang masih menyimpan bekas tembakan dari pesawat tempur yangdiperkirakan didirikan sekitar tahun 1930-an,” kata Eri, Minggu (23/8/2020).

Tak hanya itu, bahkan Eri menyebut, di kampung ini jugaterdapat banyak peninggalan bersejarah. Di antaranya, Bangunan Cagar BudayaLanggar Dukuh Kayu, terakota atau saluran air yang terbuat dari tanah liat yangsudah ada pada zaman Hindia Belanda, hingga sumur yang diperkirakan sudah adasejak zaman Majapahit. Ada pula makam Mbah Pitono yang merupakan Guru NgajiBung Karno.

“Ditemukan pula beberapa benda peninggalan sejarah sepertitombak dan Al Quran bertuliskan tangan,” ungkap Alumnus Teknik Sipil InstitutTeknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Dalam rangka intervensi di masa pandemi, Eri mengungkapkan,bahwa ke depannya Kampung Lawang Seketeng akan dibuatkan virtual tour LawangSeketeng. Harapannya, wisatawan dapat tetap mengunjungi Kampung Lawang Seketengdan belajar sejarah dari kampung ini dengan menggunakan jalur daring atauonline sehingga bisa diakses dari mana saja.

“Nantinya kawasan sejarah Peneleh itu akan terus kitakembangkan. Karena di sana ada rumah Bung Karno, Langgar Dukuh, dimana LanggarDukuh juga pernah menjadi tempat ngajinya Bung Karno,” katanya.

Namun demikian, pria asli kelahiran Surabaya ini menyatakan,bahwa pengembangan potensi wisata sejarah di kawasan itu juga harus berdampakkepada warga sekitar. Warga di Kampung Peneleh harus mendapatkan manfaat adanyapenataan di kampung itu terutama dari segi ekonominya. “Ketika itu sudahmenjadi wisata heritage, secara otomatis maka kita harus mengingat siapa yangharus mendapat manfaat, tentunya warga di sekitarnya,” kata Eri.

Makanya, Pemkot Surabaya tak hanya melakukan penataanpotensi wisata sejarah di kawasan tersebut. Namun, pemkot juga melakukanpendampingan untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar. Misalnya, dalam bentukpemberdayaan ekonomi melalui pelatihan usaha kuliner atau souvenir-souvenirkhas dari Kampung Peneleh.

“Warga sekitar kita berikan pelatihan membuat souvenir,misal gantungan kunci bentuk rumah Bung Karno. Di sana nanti juga adamakanan-makanan, nah itu siapa yang membuat? Tentunya UMKM di sana, warga disana,” ungkapnya.

Bahkan, kata Eri, pihaknya telah membuat stand-stand khususuntuk memfasilitasi warga di Kampung Peneleh berjualan. Harapannya, ketika adapengunjung atau wisatawan datang, warga sekitar juga mendapat manfaat dari segiekonominya. “Nah, itu kita buatkan tempat-tempat untuk warga berjualan. Didepan Langgar Dukuh itu kita buatkan stand-stand. Sekaligus nanti kitakumpulkan lagi warga di sana, kita latih warga di sana,” terangnya.

Menariknya, di kampung ini juga terdapat beberapa muraldengan berbagai tema yang menarik. Antara lain, mural Gang I yang bertemaperjuangan yang menggambarkan perjuangan arek Suroboyo dalam perannya pada masaperang kemerdekaan. Kemudian, mural di Gang III menggambarkan aktivitas dankegiatan warga pada masa lalu, yang beraktivitas di sekitar sumur, Serta,terdapat pula gambaran penjual sate manggul di masa itu.

“Kampung Lawang Seketeng akan dikembangkan menjadi kampungedukasi sejarah serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan promosi kulinerkhas Lawang Seketeng, seperti Sate Manggul,” pungkas Eri. (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.