06 August 2025

Get In Touch

Kemenkes Ingin Indonesia Terapkan Rapor Kesehatan Siswa

Duta Remaja Antianemia SMAN 6 Tangerang Selatan memperlihatkan tablet penambah darah, yang dibagikan gratis pada kick off Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah, Senin (4/8/2025). (foto:ist/Ant)
Duta Remaja Antianemia SMAN 6 Tangerang Selatan memperlihatkan tablet penambah darah, yang dibagikan gratis pada kick off Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah, Senin (4/8/2025). (foto:ist/Ant)

TANGERANG (Lentera) - Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Asnawi Abdullah mengungkapkan harapan agar Indonesia dapat mengadopsi sistem pelaporan kesehatan siswa, seperti yang diterapkan di negara-negara Skandinavia.

Asnawi menyebut Swedia dan Norwegia telah menerapkan kebijakan di mana siswa tidak hanya menerima rapor akademik, tetapi juga rapor kesehatan kondisi fisik mereka selama menempuh pendidikan.

“Mudah-mudahan ke depan kita bisa punya rapor seperti itu. Selesai sekolah ada rapor akademik, tetapi juga kita memiliki rapor kesehatan,” ujarnya seusai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMAN 6 Tangerang Selatan seperti dirilis Antara, Senin (4/8/2025).

Ia menambahkan, kehadiran rapor kesehatan akan membantu siswa dan orang tua memahami kondisi kesehatan secara menyeluruh, yang pada akhirnya dapat mendorong tumbuhnya generasi yang lebih sehat dan produktif.

“Dengan program seperti ini, akan melahirkan anak-anak Indonesia yang sehat dan membangun bangsa kita lebih baik di masa mendatang,” katanya.

Dikatakan Asnawi, gagasan tersebut sejalan dengan pelaksanaan Program CKG di sekolah-sekolah yang sedang digencarkan pemerintah hingga akhir 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi mengatakan CKG di sekolah tidak hanya berfokus pada pemeriksaan fisik, tetapi juga akan menjadi fondasi bagi sistem rekam medis digital jangka panjang yang terintegrasi.

Dikatakannya bahwa data hasil pemeriksaan kesehatan para siswa akan dikumpulkan dan diinput ke dalam sistem rekam medis nasional, hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun basis data kesehatan generasi ke generasi.

Menurutnya, sistem ini memungkinkan pelacakan riwayat kesehatan keluarga secara lebih komprehensif, sekaligus mempermudah upaya pencegahan dan penanganan penyakit sejak dini.

“Sehingga, kita punya data yang lebih komprehensif, lebih mudah penanganannya, lebih mudah untuk dilacak juga. Asal-usul penyakit juga lebih mudah dilacak,” katanya.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.