
JAKARTA (Lentera) - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, akan menetapkan kuota pengunjung bagi wisatawan yang ingin datang ke Pulau Padar. Dengan penerapan kuota ini, wisatawan diimbau untuk mengantre sebelum memasuki kawasan Pulau Padar yang berada di Taman Nasional Komodo.
Dikutip dari Antara, Raja sudah meminta jajarannya untuk segera dapat memberlakukan pembatasan wisatawan yang mengunjungi Pulau Padar dalam jumlah kuota. Hal ini dilakukan mengingat turisme massal (mass tourism) yang akan berpengaruh terhadap ekosistem Kawasan konservasi tersebut.
"Semua orang boleh ke Padar, tapi ngantre dengan kuota, supaya jangan mengganggu konservasinya," ujar Raja.
Tak hanya itu, Raja juga menargetkan agar wisata di Taman Nasional Komodo masuk ke dalam jenis yang spesifik atau 'niche', yang sesuai dengan tujuan ecotourism.
Bahkan, dalam pernyataan sebelumnya, Raja bahkan menyebut kondisi Pulau Padar saat ini seperti pasar yang ramai, dan tidak sesuai dengan Kawasan konservasi.
Namun, di sisi lain Raja mengakui bahwa terdapat kekhawatiran dari sejumlah pihak dengan rencana pembatasan kuota.
"Pembatasan jumlah wisatawan juga akan berdampak pada penghasilan fasilitas pariwisata local, mulai dari agen tur, hotel, dan pesawat," kata Raja.
Meskipun demikian, kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan di Taman Nasional Komodo yang sangat rentan Ketika menghadapi jumlah turis yang massif, menjadi pertimbangan dalam pembatasan kuota ini.
Apalagi, Taman Nasional Komodo merupakan habitat satu-satunya satwa endemik Komodo di dunia.
"Tapi sudah saya katakan, ya, sekali lagi, semua orang boleh datang ke taman nasional, ayo bahkan. Tapi sekali lagi, ngantre dengan kuota, supaya tidak merusak," pungkas Raja.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber