PALANGKA RAYA (Lentera) – Perdebatan antara dua nama jalan, yaitu Jalan Badak dan Jalan Banteng, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya belum menunjukkan titik temu.
Terkait permasalahan ini, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, mengatakan jika saat ini masih mencoba menyelaraskan antara data administrasi dengan realita yang ada di lapangan.
"Perbedaan nama jalan ini tentu saja berpengaruh terhadap proses pembangunan dan penataan wilayah," papar Zaini, Rabu (13/8/2025).
Ia menjelaskan, saat ini permasalahan dua jalan tersebut dalam tahap pembahasan antara Wali Kota bersama camat, lurah, dan pihak terkait lainnya, guna mencari solusi terbaik.
Lebih lanjut ia mengatakan persoalan ini berkaitan dengan sejarah panjang kawasan tersebut. Dimana dulunya jalan tersebut dikenal sebagai Jalan Badak. Namun kemudian sebagian wilayah tersebut mulai disebut sebagai Jalan Banteng.
"Selain menimbulkan kebingungan masyarakat, perbedaan ini juga mempengaruhi administrasi kepemilikan tanah dan perencanaan pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Zaini menambahkan, meskipun proses pembahasan masih berlangsung, Pemerintah Kota (Pemkot) tetap mengupayakan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas.
Hal ini bertujuan agar pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan dan drainase dapat berjalan lancar dan sesuai aturan.
Pemkot akan memastikan semua dilakukan sesuai regulasi agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Kita berharap segera ada solusi untuk permasalahan ini agar tidak menimbulkan keresahan warga dan pembangunan tetap berjalan lancar di kawasan tersebut," pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH
