22 September 2025

Get In Touch

Masuk Kategori Mampu, Kemensos Coret 2 Juta Penerima Bansos

Warga yang mengambil bantuan beras menggunakan sepeda motor. (foto:ist/dok.CNN Indonesia/Ant)
Warga yang mengambil bantuan beras menggunakan sepeda motor. (foto:ist/dok.CNN Indonesia/Ant)

JAKARTA (Lentera) - Kementerian Sosial (Kemensos) mencoret 2 juta orang dari daftar penerima bantuan sosial (bansos), karena terindikasi masuk kategori mampu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Kemensos, Joko Widiarto mengatakan pencoretan dilakukan setelah pihaknya menemukan indikasi, bahwa 2 juta orang tersebut sebenarnya masuk kategori mampu. 

Ia mengatakan, posisi 2 juta orang yang dicoret itu akan digantikan oleh warga miskin lainnya, yang sebelumnya belum mendapat bantuan.

Joko menambahkan meski sudah mencoret 2 juta orang tersebut, pihaknya tidak akan berhenti dalam memperbaiki data penyaluran bantuan sosial agar semakin tepat sasaran.

Perbaikan dilakukan dengan menggunakan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai basis utama penerima bansos mulai triwulan II tahun 2025.

Menurut Joko, DTSEN kini menjadi rujukan lintas kementerian dalam program pengentasan kemiskinan. Data ini menggantikan sistem lama yang terpecah-pecah, sehingga tidak semua masyarakat tercatat sebagai penerima bansos.

"Sekarang pemerintah punya satu data. Di situ sudah ada tingkat kesejahteraan masyarakat. Jadi yang memang mampu, kami keluarkan dari daftar penerima," jelasnya di Banyuwangi, Kamis (18/9/2025) mengutip CNN Indonesia, Jumat (19/9/2025).

Joko juga menekankan, pentingnya kolaborasi lintas kementerian dalam memperkuat sistem digitalisasi bansos. Menurutnya, teknologi akan mempercepat sekaligus memperluas jangkauan bantuan.

"Kalau berjalan sendiri, kita memang bisa cepat. Tapi kalau bersama-sama, kita bisa lebih jauh. Nah, kalau bersama-sama dan didukung digital, insyaallah kita bisa lebih cepat sekaligus lebih jauh," ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat miskin yang belum terdaftar tetap bisa mengajukan bantuan melalui Dinas Sosial atau pemerintah desa. Proses pendaftaran kini dipermudah dengan sistem digital, termasuk lewat aplikasi berbasis gawai.

"Semua ini supaya bansos lebih tepat sasaran," tegas Joko.

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.