13 October 2025

Get In Touch

Ketua Golkar Jatim Ali Mufthi: Politik Itu Pikiran dan Strategi, Berkebun Adalah Ruang Hati

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Ali Mufthi menengok kebun buah miliknya.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Ali Mufthi menengok kebun buah miliknya.

SURABAYA (Lentera)– Di tengah hiruk pikuk dunia politik, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Ali Mufthi menemukan ruang tenang yang menumbuhkan makna kesabaran yakni berkebun.

Bagi legislator yang juga aktif di Senayan ini, merawat tanaman bukan sekadar hobi, melainkan cara untuk kembali memahami hakikat dari proses dan kepemimpinan.

Di sela jadwal yang padat, Ali kerap menyempatkan diri menengok kebun buah-buahannya yang mulai berbuah. Di lahan hijau itu tumbuh cempedak, alpukat, dan beragam tanaman tropis lainnya. Dengan wajah sumringah, ia menelusuri satu per satu pohon yang telah ia tanam dan rawat sejak lama.

“Alhamdulillah, sudah mulai berbuah. Nanti kalau sudah matang, kita nikmati bareng-bareng,” ujar Ali dalam unggahan video di akun Facebook pribadinya seperti dikutip Lentera, Minggu (12/10/2025).

Unggahan sederhana itu mendapat banyak tanggapan positif, warganet menilai sisi humanis dari sosok Ketua DPD Golkar Jatim tersebut yang selama ini dikenal tegas dan sibuk dengan urusan politik.

Salah satu komentar datang dari pengguna bernama @Masrul Harianto yang menulis,

“Panggah mantab, suasana kebun yang tenang dan asri mampu memberikan efek relaksasi yang efektif, apalagi pas panen. Hem... bisa mendadak nyidam haha.”

Bagi banyak orang, pemandangan Ali Mufthi di tengah kebun menjadi pengingat, bahwa politisi juga manusia biasa yang membutuhkan ruang refleksi.

“Kalau politik itu dunia pikiran dan strategi, berkebun adalah ruang hati,” kata Ali ketika dikonfirmasi.

Menurut Ali, berkebun mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, mulai dari kesabaran, ketekunan, hingga keyakinan bahwa setiap proses membutuhkan waktu.

“Di balik setiap daun yang tumbuh dan setiap buah yang matang, ada pelajaran tentang proses yang membutuhkan kesabaran dan ketulusan,” katanya.

Ia meyakini, prinsip yang sama berlaku dalam dunia politik. Apa yang ditanam dengan niat baik dan dirawat dengan kesungguhan, pada akhirnya akan berbuah kebaikan bagi banyak orang.

“Di tengah kerasnya dinamika politik, kebun menjadi ruang untuk kembali belajar bahwa memimpin bukan hanya soal berbicara dan memutuskan, tetapi juga menanam, menunggu, dan menjaga kehidupan agar terus tumbuh,” pungkas Ali.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.