10 December 2025

Get In Touch

Empat Debt Collector Culik Ibu dan Anak di Magelang

Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar jumpa pers dan menunjukkan empat tersangka penculikan, Jumat (5/12/2025). (ist)
Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar jumpa pers dan menunjukkan empat tersangka penculikan, Jumat (5/12/2025). (ist)

SURABAYA (Lentera) - Sekolompok penagih utang (debt collector/DC) yang terdiri dari empat orang di Magelang, Jawa Tengah melakukan penculikan ibu NR (44) dan anaknya yang masih berusia lima tahun. Pendulikan itu untuk meminta uang tunggakan motor sebesar Rp 16 juta.

Sekelompok DC yang berjumlah empat orang itu terdiri dari JUR alias JEK (33), II (30), SBM (35), dan YBF (25), semuanya warga Kalurahan Caturtunggal, Depok, Sleman. Mereka melakukan penculikan NR yang merupakan warga Tegalrejo, Magelang pada Rabu (3/12/2025). Koban sempat disekap selama dua hari di sebuah rumah kontrakan.

Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar mengatakan empat orang DC yang melakukan penculikan itu berhasil ditangkap di wilayah Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat (5/12/2025). Bahkan saat penangkapan sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dengan para pelaku.

"Para pelaku ini kita amankan di jalan. Sempat terjadi kejar-kejaran antara tim kita dengan para tersangka di sekitar Seturan, Sleman," kata Herbin Jumat (5/12/2025) seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Herbin menceritakan kronologi penculikan tersebut bermula pada Jumat (28/11/2025). Saat itu empat tersangka mendatangi rumah korban untuk menagih tunggakan motor yang dilakukan oleh anak korban yang berinisial DEA.

Kepada para DC tersebut, keluarga korban menitipkan uang satu kali angsuran. Untuk selanjutnya DEA berniat langsung membayar ke dealer di Yogyakarta.

Kemudian pada Senin (1/12/2025), mereka kembali ke rumah korban. Namun, kali ini mereka tidak bertemu dengan DEA karena tidak ada di rumah. Selanjutnya pada Rabu (3/12/2025), mereka kembali ke rumah korban dan lagi lagi tak bertemu DEA. Walhasil NR dan adik DEA yang masih berusia 5 tahun dibawa paksa dengan alasan sebagai jaminan

"Terus niatan baik mau saya bayar ke kantor langsung, ke Jogja. Terus, dia itu mungkin marah, karena nggak dibayar-bayar, nggak dapat hasil. Karena tidak bertemu saya, akhirnya ibu yang dibawa buat jaminan," ujar DEA, Sabtu (6/12).

Saat itu, NR dan anaknya yang masih balita dibawa pelaku ke Polsek Tegalrejo untuk mediasi sayangnya media itu gagal. Setelah itu, pelaku malah membawa korban ke tempat lain bukan dipulangkan.

NR menceritakan pada Rabu itu sekitar pukul 19.30 WIB dibawa ke Polsek Tegalrejo. Kedatangan korban dan para pelaku ini disambut baik namun laporan ditolak. "Kalau mau berembuk baik-baik diperbolehkan. Tapi, mereka ngomongnya keras (disertai umpatan)," ujar NR.

Setelah dari Polsek itu, NR sempat dibawa berkeliling Magelang hingga dini hari. Mereka juga sempat duduk-duduk di sekitar polsek hingga jam 23.00 WIB. Setelah itu para pelaku membawa korban muter-muter ke Rindam. Kurang lebih jam 02.00 WIB dini hari terus berputar putar hingga akhirnya tiba di Sleman pagi hari.

"Saat jalan, DC kebingungan. Karena nanti saya mau dikasih di mana (tempat menyekap). Saya dibawa ke rumah daerah Kledokan, Depok, Sleman," sambungnya.

NR mengaku selama hampir dua hari disekap, dia dan anaknya hanya sekali diberi makan nasi bungkus dan minum air putih.

Sementara itu, pada hari yang sama DEA melaporkan dugaan penculikan ibu dan adiknya ke Polresta Magelang.

Lalu pada Jumat (5/12/2025), sekitar pukul 03.00 WIB NR dan anaknya dibawa pergi dari rumah kontrakan itu. Mereka sempat berhenti di minimarket. Saat itulah para pelaku ditangkap. Saat penangkapan korban sempat panik dan akhirnya bisa tenang ketika tahu yang menangkap ada polisi.

"Saya kaget, begitu turun dari motor, yang mengantarkan saya ditangkap (sempat panik). Terus saya diminta untuk tenang (oleh polisi), langsung ayem saya. Itu sudah jam 03.00 WIB lebih," ujarnya.

NR dan anaknya akhirnya dibawa ke Polresta Magelang. Keduanya bertemu dengan DEA yang saat itu masih berada di Polresta Magelang. (*)


Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.