
Maskapai memerlukan upaya besar untuk kembali membuka rutenya, kendati telah membuka banyak rute penerbangan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
DirekturUtama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan saat ini industri aviasi tengahbergulat dengan dua isu utama untuk bertahan dari persoalan ekonomi dankesehatan.
Juliandramenuturkan selama berlangsungnya pandemi menjadi waktu yang tepat bagi maskapaiuntuk melakukan kajian efisiensi, termasuk efisiensi dalam hal rutepenerbangan. Alhasil untuk melanjutkan pembukaan rutenya secara bertahapdilakukan tidak lagi per bulan tetapi per hari.
“Sejakdilonggarkan lagi pengetatan dari pemerintah, langkah maskapai seperti mulaidari nol lagi. Setiap hari kami pantau trafik kalau nggak bertumbuh apa yangdilakukan,”jelasnya, Minggu (30/8/2020).
Anakusaha Garuda tersebut sebetulnya telah beroperasi di Bandara InternasionalBanyuwangi sejak 2018. Selain rute Banyuwangi-Denpasar pp, Citilink juga telahmengoperasikan rute Surabaya-Banyuwangi pp yang diterbangkan menggunakanpesawat ATR 72-600
Tak hanyarute Banyuwangi-Denpasar, Citilink juga mengoperasikan rute baruDenpasar-Lombok pp mulai 28 Agustus 2020 yang juga menggunakan pesawat ATR72-600.
Juliandaramemaparkan pada Maret 2020 yang menjadi bulan awal pemerintah mengkonfirmasikasus Covid-19 sebagai pandemi, angka penerbangan Citilink mencapai 271 perharinya.
Kemudianpada April 2020 pelarangan mudik bagi masyarakat hingga pembatasan wisatawanserta ditetapkannya pembatasan kapasitas angkut bagi maskapai sebesar 50 persenmembuat jumlah penerbangan turun menjadi 127 per hari.
Puncaknyapada Mei 2020 dengan pembatasan penerbangan, Citilink hanya melakukan 24penerbangan per hari yang didominasi oleh kargo.
Kemudianpada Juni 2020 terdapat pelonggaran terhadap protokol dengan penambahansyarat rapid test dan swab test, maka pergerakantumbuh menjadi 94 penerbangan per hari.
Diamenyebutkan pergerakan kembali naik ketika pada Juli 2020 ada perubahan tentangpenambahan masa berlaku rapid test sebanyak 136 penerbanganper hari.
“Agustuspasti naik lagi. Mudah-mudahan akhir tahun pertumbuhan positif didorong denganprogram yang dilakukan campaign protokol dan kemungkinan peniadaanprosedur,”jelasnya.
Sementara itu Direktur Utama AirAsia IndonesiaVeranita Yosephine Sinaga juga mengatakan akan membuka kembali penerbangan darihubnya di Bali ke Labuan Bajo, Lombok, Yogyakarta dan Solo secara bertahapmulai September 2020.
Vera menyebutkan industri penerbangannasional, tengah mendorong terciptanya layanan transportasi udara yang mudah,nyaman dan terjaga. Hal itu mulai dari di darat hingga di udara sehinggamasyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk kembali terbang (Ist).