17 December 2025

Get In Touch

Kemenag: Sekitar 226 Pesantren Terdampak Bencana Banjir-Longsor di Sumatera

Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said. (foto:ist/Ant)
Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said. (foto:ist/Ant)

JAKARTA (Lentera) - Kementerian Agama (Kemenag) telah memetakan sekitar 226 pesantren yang terdampak banjir dan longsor di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan tingkat kerusakan yang bermacam-macam.

“Kementerian Agama melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag sudah melakukan pemetaan yang mana rusak berat, sedang, dan ringan,” ujar Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said saat Rakernas Kemenag di Tangerang merilis Antara, Selasa (16/12/2025).

Basnang mengatakan, saat ini pesantren-pesantren yang terdampak masih dalam proses pembersihan dari material lumpur. Sementara aktivitas di pesantren yang mengalami kerusakan parah diliburkan sementara hingga situasi kembali aman.

Kendati demikian, Basnang memastikan, santri-santri yang terdampak tetap mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari pengasuh pesantren.

“Nanti pada saatnya setelah tepat, lumpur-lumpurnya sudah dinaikkan tanah-tanahnya, nanti akan kembali dilaksanakan pembelajaran,” ucapnya.

Di sisi lain Kemenag telah menyalurkan bantuan hingga Rp3 miliar, untuk ratusan pesantren tersebut. Dana itu dipergunakan untuk pemulihan sarana-prasarana.  Sementara pesantren yang rusak berat akan mendapat bantuan pembangunan.

“Untuk pemulihan, nanti termasuk kemudian biaya untuk mengangkat lumpurnya, seperti apa. Tapi sampai pembangunannya nanti kita planning-kan di tahun 2026,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk satuan tugas (satgas) yang fokus utamanya rehabilitasi dan rekonstruksi daerah-daerah terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Di hadapan jajaran anggota Kabinet Merah Putih, pimpinan lembaga, utusan khusus Presiden, Panglima TNI dan Kapolri, Presiden Prabowo menilai situasi pasca-bencana di Sumatera saat ini terkendali, sehingga perlu dipersiapkan langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memulihkan kembali kehidupan masyarakat terdampak bencana.

"Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus, dan kita sudah merencanakan, segera akan kita bentuk, apakah kita namakan Badan, atau Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi," kata Presiden Prabowo kepada jajarannya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Seiring dengan penanganan bencana pada masa tanggap darurat, Presiden Prabowo mengumumkan pemerintah saat ini telah memulai pembangunan 2.000 unit hunian tetap (huntap) untuk para pengungsi yang rumahnya rusak akibat banjir bandang dan longsor.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.