22 April 2025

Get In Touch

Tinggal 4 Pasien dari 393 Guru SD dan SMP Positif Covid-19 di Surabaya

Tinggal 4 Pasien dari 393 Guru SD dan SMP Positif Covid-19 di Surabaya

Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil memutuspenyebaran mata rantai Covid-19 di kalangan guru SD dan SMP. Setelah hampirsatu bulan Dinas Kesehatan (Dinkes) gencar melakukan swab dan menemukan 393guru yang terkonfirmasi, saat ini jumlah guru yang terpapar hanya tinggal empatorang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, FebriaRachmanita mengatakan, berdasarkan data terbaru per hari ini, Kamis(03/10/2020), data kumulatif guru yang telah diswab sebanyak 4.460 orang. Darijumlah tersebut, hasil yang sudah keluar berjumlah 3.686 orang. Rinciannyayakni pasien terkonfirmasi ada 393 orang dan negatif berjumlah 3.280 orang.

“Hari ini guru yang terkonfirmasi hanya tinggal empat orangsaja. Mereka dari Kecamatan Wonocolo. Saat ini karantinanya di Hotel AsramaHaji,” kata Febria di Dapur Umum, Balai Kota Surabaya.

Feny-sapaan lekat Febria Rachmanita menjelaskan,pasien-pasien yang terpapar tersebut sebagian besar statusnya sebagai OrangTanpa Gejala (OTG) dan tidak memiliki komorbid (penyakit penyerta). Sehingga iamemastikan proses kesembuhan mereka bisa berlangsung cepat.

"Treatmennya tidak ada bedanya dengan pasien yang lain.Bahkan hingga hari ini kami terus melakukan tes swab kepada para guru-guru,”ungkap dia.

Tidak hanya itu, Feny mengungkapkan, salah satu strategiagar pasien yang terpapar dapat lekas pulih, yakni dengan cara masif melakukandeteksi dini. Dari situlah saat diketahui hasilnya kemudian Dinkes langsungbergerak cepat untuk melakukan penanganan.

“Kenapa harus dilakukan pemeriksaan masif? Karena kita harusmenemukan dari awal deteksi, begitu mengetahuinya langsung kita terapi. Inisalah satu cara kita, agar pasien banyak yang sembuh,” urainya.

Di kesempatan yang sama, Feny juga memaparkan, bagi paraguru yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) maka diwajibkan untuk ekstramenjaga kondisinya agar tidak kambuh. Misalnya, penyakit diabetes harus tetapmengkonsumsi obat-obat yang dianjurkan agar diabetesnya tetap terkendali. “Jadiseperti diabetes itu tidak mungkin sembuh. Tetapi dia bisa terkendali,” katadia.

Bahkan, Feny mengimbau kepada para guru agar memperketatdalam menjaga protokol. Terutama menjaga jarak, mengenakan masker dan rajin cucitangan, olahraga rutin, mengkonsumsi makanan sehat dan berjemur sebelum pukul09.00 WIB. Jika nantinya, para guru datang ke sekolah maka dilarang untuk makanbersama-sama tanpa memperhatikan jarak.

“Apalagi ngobrol tanpa mengenakan masker. Jangan sampai ituterjadi karena kita tidak tahu virus itu ada dimana,” kata dia.

Di samping itu, Feny mengungkapkan, hingga kemarin, Rabu(3/9/2020) jumlah pasien kumulatif yang dinyatakan sembuh mencapai 9.989 orang.Angka itu merupakan bagian dari jumlah kumulatif pasien konfirmasi sebanyak12.436 orang.

“Untuk yang dalam perawatan yakni 1.501 terdiri dari rawatjalan 692 orang, rawat inap rumah sakit 569 orang, Hotel Asrama Haji 163 orangdan RS lapangan 77 kasus,” pungkasnya. (*)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.