Madiun - Aksi penghadangan mobil jenazah yang diduga membawa jenazah pasien Covid-19. Kejadian yang sempat viral di medsos itu diduga dilakukan oleh Ketua RT. 30 Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun Awaludin beserta beberapa warga.
Dalam video tertsebut terlihat bahwa aksi penghadangan dilakukan salah satu warga yang mengaku Ketua RT. Dia menghadang ambulan yang mau lewat dan memaksa petugas untuk turun dari mobil. Warga itu meminta penjelasan atas status jenazah yang dibawanya.
“Kami ini trauma. Apa benar jenazah ini meninggal karena Covid-19. Harus ada penjelasan dulu. Kami bukannya menghalangi, tetapi harus ada klarifikasi atau keterangan resmi dari rumah sakit,” ujarnya dalam video tersebut.
Tak mau terjadi ketegangan, petugas terlihat mengalah dan turun dari mobil, dia menjelaskan status jenazah. Dari pejelasan itu diketahui bahwa jenazah yang dibawa sudah meninggal pada meninggal Minggu (13/09/2020) lalu dan reaktif ketika di rapid test. Meski telah melakukan swab test sebagai kelanjutan rapid yang reaktif, namun hasilnya belum keluar.
“Jenazah ini memang belum positif Covid-19, baru suspect. Tetapi untuk mengantisipasi sesuatu dilakukan protokol demikian," kata pengemudi ambulance jenazah kepada warga yang mengaku RT.
Awaludin dan beberapa warga tidak dapat menerima penjelasan pengemudi ambulance jenazah. Beruntung petugas bhabinkamtibmas tiba di lokasi dan berhasil meredam. Alhasil, jenazah dapat dimakamkan dengan protokol pencegahan Covid-19.
Staff Kelurahan Bangunsari, Sony Wibowo membenarkan adanya aksi penghadangan oleh Ketua RT dan beberapa warga seperti pada video tersebut. Menurutnya aksi itu terjaid pada Minggu (13/09/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Hal itu dilakukan warga karena kuatir pasca salah satu warga Bangunsari yang meninggal di Jakarta karena Covid-19. Ia mengatakan bahwa aksi penghadangan berhasil di mediasi oleh bhabinsa dan bhabinkamtibmas.
"Jadi warga trauma pasca-ada warga Kelurahan Bangunsari meninggal di Jakarta infonya Corona jenazahnya dibawa ke kelurahan tersebut]. Itu alasan Pak RT," pungkasnya, Selasa (15/9/2020). (Ger)
.jpg)
