22 April 2025

Get In Touch

Pandemi: Seperempat Perempuan di AS Ingin Berhenti Kerja

Ilustrasi para perawat yang menangani pasien Covid-19 di Aceh (Ant)
Ilustrasi para perawat yang menangani pasien Covid-19 di Aceh (Ant)

Seperempat perempuan mempertimbangkan untuk meninggalkan dunia kerja atau mengurangi aspirasi karier mereka karena tuntutan ekstra yang diciptakan oleh pandemi Covid-19.

Studitahunan terhadap wanita di tempat kerja yang dirilis oleh McKinsey &Company dan LeanIn.Org. menunjukkan bahwa seorang ibu yang bekerja memilikibeban tiga kali lebih mungkin, dibandingkan dengan ayah bekerja. Karena diapun, menangani sebagian besar pekerjaan rumah.

Perbedaantersebut sangat memberatkan, menurut laporan Women in the Workplace, yangmensurvei lebih dari 40.000 karyawan di 317 perusahaan.

Studitersebut juga menemukan bahwa perempuan pada tingkat senior lebih cenderungmerasa jenuh dibandingkan laki-laki, sebagian karena mereka jarang berinteraksidengan sesama perempuan pada posisi yang sama dan mereka lebih cenderungmenjadi orang tua dibandingkan pekerja yang lebih muda.

"Jikakami memiliki tombol panik, kami akan menekannya," kata Sheryl Sandberg,chief operating officer Facebook Inc. dan salah satu pendiri LeanIn.Org, dalamsebuah pernyataan.

"Parapemimpin harus bertindak cepat atau berisiko kehilangan jutaan wanita dariangkatan kerja dan menetapkan keragaman gender di masa lalu," ujarnyaseperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (1/10/2020).

Kemunduranterjadi setelah wanita, yang merupakan sekitar setengah dari angkatan kerja AS,telah membuat kemajuan pada karir mereka.

Antara2015 dan 2020, pangsa perempuan dalam peran wakil presiden senior naik menjadi28 persen dari 23 persen dan perempuan telah mendapatkan sekitar 21 persenperan C-suite naik dari 17 persen lima tahun lalu, dilansir melalui studiMcKinsey / LeanIn.org.

Wanitajuga memegang 28 persen kursi dewan di S&P 500, level tertinggi yang pernahada.

Kemunduranini yang dicirikan oleh beberapa ekonom sebagai resesi perempuan pertama dinegara itu berbeda dengan keuntungan yang diperoleh perempuan setelah resesi2008.

Partisipasidi antara wanita usia 25 tahun hingga 54 tahun mencapai puncaknya pada tahun2000, kemudian menurun setelah krisis keuangan, dan mulai meningkat lagi dari2015 hingga pandemi.

Bahkansebelum virus corona melanda, wanita terus kehilangan arah pada tahap awal kariermereka, menurut penelitian tersebut.

Untuksetiap 100 pria yang dipromosikan menjadi manajemen, hanya 85 wanita yangdiangkat, dan itu turun menjadi 71 untuk wanita keturunan latin dan 58 untukwanita kulit hitam (Ist).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.