Jember - Serapan anggaran dalam penggunaan dana untuk percepatan dan penanganan covid19 di Jember ternyata masih rendah. Dari dana covid19 senilai total Rp 479 miliar, hingga kini anggaran sebesar Rp 219 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19 sudah dicairkan dari kas daerah Jember ke rekening bendahara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Selanjutnya dari Rp 219 miliar itu, hanya ada sekitar Rp 119 miliar yang terserap.
Sebelumnya Pemkab Jember menganggarkan dana covid19 sebesar Rp 479,4 miliar itu bersumber dari beberapa pos anggaran. Di antaranya Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan yang nilai totalnya Rp 78,4 miliar. Jika diperinci, besaran anggaran tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Rp 45,5 miliar dan alokasi anggaran untuk alat kesehatan rumah sakit sebesar Rp 32,9 miliar. Ditambah APBD Jember sebesar Rp 401 miliar. Jadi totalnya senilai Rp 479,4 miliar.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jember Penny Artha Medya menerangkan, dana covid yang dicairkan sudah berdasarkan RKB (Rencana Kebutuhan Biaya). Selain itu dalam pelaksanaannya bisa habis langsung maupun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. "Jadi yang dimaksud sesuai kebutuhan adalah kegiatan sudah dilakukan, tapi mungkin rekanan belum mengajukan tagihan. Dananya sudah stand by-kan di rekening BPBD sesuai RKB,” terang Peny, Selasa (6/10/2020).
Dia menambahkan, sampai saat ini masih ada pihak ketiga yang belum mengajukan tagihan dan dengan begitu belum bisa dananya dicairkan. BPKAD meminta kepada dinas pelaksana kegiatan penanganan covid agar pada akhir tahun ini sudah tuntas pelaporan pertanggung jawaban penggunaan anggarannya.
Hingga kini, kasus pandemi covid19 di Jember yang terkonfirmasi positif sudah tembus 865 kasus. Dalam sepekan rata-rata per hari terdapat penambahan kasus baru antara 7 sampai 10 kasus. Berdasarkan data dari Pemkab Jember menyebutkan, total kasus positif 865 kasus, masih dirawat 56 kasus, pasien sembuh mencapai 755 orang, total meninggal dunia ada 54 orang dan kasus suspek 32 orang. (mok)
.jpg)
