Madiun - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan dari Kementerian Sosial tersebut berjumlah 126 Ton dan akan dibagikan kepada 2.819 KPM PKH.
Walikota Madiun, Maidi mengangkat bendera sebagai simbolis pemberangkatan distribusi bantuan beras medium tersebut. Dia menjelaskan bahwa pembagian secara bertahap yakni bulan Agustus, September dan Oktober dengan masing-masing 15 Kg per bulan. Namun untuk saat ini, masyarakat menerima 30 Kg sekaligus karena jatah bulan Agustus dan September.
"Beras ini untuk lumbung pangannya masyarakat yang saat ini membutuhkan. Karena menerimanya ini 2 bulan, double, jadi
30 Kg cukup untuk 2 bulan," kata Maidi dalam sambutannya, Jumat (09/10/2020).
Maidi memberikan himbauan agar beras tersebut digunakan untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19. Dia akan memberikan sanksi apabila ada warga yang nekat menjual beras bantuan tersebut.
"Tolong di pantau. Jangan sampai beras ini dijual kepada pedagang. Kalau ketauan, coret! Bila perlu kita laporkan polisi. Yang beli yang kita laporkan polisi. Harus kita tangkap!," tegas Maidi.
"Terimakasih kepada Kabulog, menyediakan beras. Kerjasama dengan Pemda yang lancar. Bulog stock-nya luarbiasa. Insyaallah kita tidak kurang beras," tutup Maidi.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdrive 3, Ahmad Mustari menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membantu mendistribusikan. Ahmad menjamin distribusi dapat berlangsung dengan cepat dan tepat. Dia juga mengaku siap apabila sewaktu-waktu diminta membagikan beras jatah bulan Oktober.
"Prinsipnya beras kami cukup. Untuk BSB hari ini mulai kita salurkan. Semoga penyaluran ini berjalan lancar. Untuk membantu meringankan beban pengeluaran KPM PKH selama pandemi," tandasnya. (Ger)
.jpg)
