08 April 2025

Get In Touch

Tuan Rumah World Habitat Day, Bukti Surabaya Kian Mendunia

Tuan Rumah World Habitat Day, Bukti Surabaya Kian Mendunia

Suatu kebanggaan bagi Kota Surabaya karena dipercaya menjadipusat perayaan Hari HabitatDunia (World Habitat Day) 2020. Perhatian dan sorot mata dunia tertuju padaSurabaya. Ini menjadi bukti sejarah, bahwa Surabaya kian mendunia.

Acara internasional yang digelarsecara daring dan luringitu dibukadi Balai Kota Surabaya, Senin (5/10/2020) malam. Delegasi atau undangan yang mengikutilangsung acara itu diwajibkan jaga jarak dan pihak panitia sudah menata meja sertakursi dengan jarak sekitar 2,5 meter. Selain itu, para tamu juga diwajibkan pakaimasker dan sebelumnya telah menjalani tes swab dengan hasil negatif.

Saat pembukaan itu, puluhan ribu sorotmata dari belahan dunia tertuju ke panggung yang telah disiapkan olehPemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Panggung itu menjadi tempat penyerahanpiagam penghargaan pemenang Scroll of Honour 2020dan sekaligus menjadi tempat pagelaran seni budaya.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan via virtual. Ia mengucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya. Menurutnya, sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020.

"Kita bertemu di Kota Surabayaini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New UrbanAgenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen pendudukdunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkatmenjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia danAfrika," katanya.

Melalui acara Peringatan Global HariHabitat Dunia 2020 ini, Presiden Joko Widodo berharap agar para delegasi dariseluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian,dan pengalaman. Di samping itu pula, dapat menjalin kerjasama dan memperkuatkolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan jugabencana lainnya.

Di tempat terpisah, SekretarisJenderal PBB, António Guterres menyerukan tindakan segera untuk menyediakanperumahan yang terjangkau dengan jaminan kepemilikan dan akses air, sanitasi,transportasi dan layanan dasar lainnya yang mudah bagi keluarga berpenghasilanrendah. Kebutuhan tersebut dinilai semakin mendesak mengingat adanya pandemiCovid-19. "Akses ke air bersih dan sanitasi, bersama dengan jarak sosial,adalah respons utama terhadap pandemi. Namun, di daerah kumuh terbukti sulituntuk menerapkan langkah-langkah ini,” kata Guterres.

Menurutnya, peningkatan resiko terinfeksitidak hanya berada di permukiman kumuh, tetapi juga di seluruh kota yangsebagian besar dilayani oleh pekerja sektor informal berpenghasilan rendah, danmereka tinggal di permukiman informal. Ia pun mendesak kemitraan yang lebihbesar, kebijakan pro-kaum miskin, dan peraturan yang diperlukan untukmeningkatkan perumahan di kota.

“Saat ini kami berupaya untukmengatasi pandemi, mengatasi kerapuhan dan ketidaksetaraan yang telah diekspos,dan memerangi perubahan iklim, sekaranglah waktunya untuk memanfaatkan potensitransformatif urbanisasi untuk kepentingan manusia dan bumi,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Rismamengatakan menjadi tuan rumah Hari Habitat Dunia 2020 merupakan kesempatan yangpatut dibanggakan. Makanya, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihakyang telah mendukung Surabaya sebagai tuan rumah acara global ini. "Namun,karena pandemi, kami harus menggelar acara ini secara hybrid. Pertemuandilakukan secara virtual dan acara fisik di Surabaya," kata Wali KotaRisma.

Menurutnya, sepanjang tahun ini,hampir semua negara teruji dengan merebaknya pandemi Covid-19. Salah satudampak pandemi ini adalah berpengaruhnya daya beli masyarakat untuk memperolehhunian yang layak. Sedangkan Surabaya merupakan kota terbesar kedua diIndonesia yang memiliki tantangan sama dengan kota-kota besar lainnya di dunia.Khususnya dalam menangani wabah Covid-19. "Sebelum pandemi, Surabayamenikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat di atas angka provinsi dan nasional.Namun, kami juga mengalami penurunan sepanjang tahun ini akibat Covid-19.Sekarang, Alhamdulillah kami sudah bisa mengendalikan pandemi ini danperekonomian mulai berangsur pulih," terangnya.

Setelah pembukaan, keesokan harinyaacara internasional itu digelar diskusi panel via virtual. Saat itu, ada tigatopik pembahasan, mulai dari Peluncuran PlatformUrban Agenda, Menanggapi Pemulihan Ekonomi yang Tangguh, Inklusif di PemukimanInformal, dan yang terakhir membahas tentang Pemukiman di Tengah PandemiCovid-19.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan permukiman diperkampungan menjadi salah satu kunci penyelesaian penanganan Covid-19 di KotaSurabaya. Dengan tidak mengubah budaya perkampungan di tengah kota, masyarakatlebih bisa bertanggung jawab untuk penanganan Covid-19 di lingkunganterdekatnya masing-masing. “Kami merealisasikan ini dengan program yang namanyaKampung Tangguh. Jadi, bagaimana permukiman bisa dimanfaatkan juga sebagaisarana penanganan Covid-19,” ujarnya.

Direktur Eksekutif UN Habitat, Maimunah Mohd Sharif berterimakasih kepada semua negara dan kota yang tergabung dalam forum World Habitat Dayini, terutama Kota Surabaya yang telah menjadi tuan rumah yang baik. Kini,sudah banyak kota, pemerintah daerah, kelompok akar rumput serta berbagaisektor yang ingin bekerja dalam kemitraan. “Ini penting untuk mempercepatimplementasi agenda perkotaan baru dan pencapaian Sustainable Development Goals(SDG),” kata dia.

Meskipun acara internasional itu sudah selesai, tapi beberapadelegasi masih bertahan di Surabaya. Pemkot pun terus memanjakan mereka denganmengajak ke berbagai tempat wisata dan sejumlah kampung di Kota Pahlawan.Mereka pun senang dan nyaman berada di Surabaya. (ADV)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.