22 April 2025

Get In Touch

Efek Cyber Bullying, Benarkah Bisa Memicu Bunuh Diri?

Ilustrasi korban bullying (Shutterstock)
Ilustrasi korban bullying (Shutterstock)

Kasuskejahatan yang banyak terjadi melalui media lebih akrab disebut dengan cyberbullying. Akibanta sering kali memberi dampak buruk pada korbannya. Bahayacyber bullying disebut-sebut bisa membuat sang korban ingin bunuh diri.

Hampirsebagian besar orang memiliki akun media sosial. Bahkan cenderung tidak dapatlepas, dari berbagai hal menarik yang ditawarkan oleh dunia maya.

Meskibegitu, siapapun harus tetap waspada akan kejahatan yang bisa muncul kapansaja, termasuk penindasan di dunia maya (cyber bullying)

Dilansirdari laman Science Daily, sebuah penelitian dipimpin oleh Profesor Ann Johndari Swansea University Medical School, yang bekerja sama dengan para penelitidari Oxford University dan Birmingham University, melakukan penelitian pada150.000 anak muda di 30 negara.

Penelitiantersebut menyoroti bahaya cyber bullying, baik pada pelaku dan korban, yangbiasanya terjadi pada anak-anak muda di bawah 25 tahun.

Hasilpenelitian yang dimuat dalam Journal of Medical Internet Research, menyatakanbahwa anak-anak muda yang menjadi korban kekerasan di media sosial lebih rentanuntuk menyakiti diri sendiri hingga melakukan aksi bunuh diri.

Sementara merekayang berperan sebagai pelaku, 20 persen berisiko lebih tinggi memiliki pikiranuntuk bunuh diri bahkan mencoba melakukan bunuh diri.

Sebagianbesar anak-anak muda yang menjadi pelaku dan korban penindasan di media sosia,tidak benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Hal inidijelaskan oleh Paul Montgomery, seorang profesor dari Birmingham University,bahwa orang-orang yang terlibat dalam kasus kekerasan di media sosial padadasarnya memiliki masalah traumatis yang hampir sama. Itu yang biasanyamemotivasi para pelaku tindak kekerasan di dunia maya.

Sekecilapapun efek yang diakibatkan dari bullying, baik di dunia nyata maupun di duniamaya, tentu tidak bisa dianggap remeh. Lambat laun, kondisi ini bisamembahayakan diri korban maupun pelaku hingga berujung pada terjadinya hal-halyang mungkin tidak diharapkan.

MenurutAndre Sourander, MD, PhD, seorang psikiater anak di Turku University Finlandia,sebaiknya orang tua, guru di sekolah, bahkan remaja itu sendiri harus sadar danpaham akan bahaya yang ditimbulkan dari cyber bullying.

Sebagaiorangtua tidak salah ikut memantau keluarga Anda saat menggunakan mediasosial. Bangun situasi obrolan yang santai, lalu ajak remaja aja bicaradan katakan padanya untuk senantiasa berhati-hati dalam bergaul di dunia maya.

Sementara bila Anda sendiri adalah pengguna sosial, sebisa mungkin hindari melakukan hal-hal yang bisa memicu tindak kejahatan. Pergunakan semua akun media sosial Anda sesuai porsinya. Artitel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Jumat, 16/10/2020) -Ist.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.