Pastikan Penerapan Protkes Selama Libur Panjang, Gubernur Jatim Kunjungi Tempat Wisata di Batu

BATU (Lenteratoday) – Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (Protkes) di tempat-tempat wisata, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melihat langsung beberapa tempat wisata di kawasan Kota Batu, Sabtu (31/10/2020).

“Alhamdulillah liburan panjang kali ini, saya berkesempatan menyaksikan bagaiman wisata yang bisa memberikan ruang bagi layanan yang aman dan sehat. Jadi protokol kesehatan di Jatim Park 3 ini sangat ketat dilakukan,” kata Khofifah saat berada di wahana wisata Jatim Park 3, Batu.

Mantan Menteri Sosial ini mengatakan bahwa para wisatawan yang bisa sangat menikmati karena saling menjaga protkes antara  masing-masing wsatawan. Pasalnya, saat masuk ke lokasi wisata itu, semua wisatawan diminta untuk cuci tangan terlebih dulu, kemudian dilakukan pemeriksaan suhu badan dengan thermogun. Wisatawan juga diwajibkan untuk mengenakan masker.

Di satu sisi, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa Jatim Park 3 merupakan salah satu venue yang baru dibukan Desember 2019 lalu. Namun, para bulan Maret sudah terjadi pandemi Covid-19 sehingga tutup dan baru bisa dibuka kembali pada saat ini.

“Tempat ini adalah bagian dari milenial glow garden yang menunjukkan teknologi budaya dan teknologi Artificial Intelligent yang luar biasa. Para milenial bisa melihat bagaimana kecanggihan ekonomi kreatif yang bisa menumbuhkembangkan minat, terutama untuk bisa memadukan bagimana teknologi informasi dan teknologi digital berseiring dengan area wisata yang ini menyatu ada indoor dan ada out door, ada musium dan yang terbaru ini adalah milenial glow garden,” tandasnya.

Khofifah juga menambahkan bagaimana tempat wisata ini mencerminta tenologi di era 4.0 menuju ada era 5,0. “Salah satu yang bisa dilihat di Jatim Park 3 ini adalah bagaimana kita menyampaikan pesan pada warga bangsa dan dunia bahwa ada destinasi wisata dengan teknologi yang canggih dan bisa memberikan referensi bagaimana ekonomi kreatif berseiring dengan dunia wisata. Yang terpenting adalah protokol kesehatan dijaga dengan ketat dan ekonomi kita bisa bergerak,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga mengunjungi tempat wisata Selecta. Di tempat ini, Khofifah menyempatkan diri untuk menyapa para wisatawan dan juga menghimbau supaya menerapkan protokol kesehatan. Tak hanya itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyempatkan diri untuk berfoto dengan beberapa pengunjung.

Sementara itu, Kepala Dinas Periwisata Kota Batu, Arif Assidiq mengatakan bahkwan kondisi wisata di Batu sudah mulai eksis kembali. Pihak Pemerintah Kota Batu juga sudah menyiapkan destinasi wisata dengan penerapan protokol kesehatan yang baik, aman, dan bersih. Termasuk juga menyiapkan sarana dan prasanara prokotol kesehatan hingga SDM.

“Karyawan destinasi hotel sudah kami persiapkan untuk siap melayani wisatawan. Alhamdulillah sudah sesuai rencana dan wisatawan sudah mulai berdatangan,” katanya.

Dengan melihat meningkatnya kunjungan wisatawan di Kota Batu pada liburan panjang ini, lanjutnya, membuktikan bahwa saat ini kondisi wisata sudah membaik lagi dan Batu kembali mendapatkan kepercayaan cukup besar dari wisatawan baik dari wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Detinasi kita tingkatkan, kita menambah inovasi  termasuk juga jumlah icon destinasi baru kita kembangkan khususnya berbasis alam dan desa wisata ini kita tingkatkan. Harapan, sekali lagi untuk bisa meningkatkan kunjungan wisata. Tahun lalu ada 7,2 juta orang datang di kota Batu. Tahun ini mudah-mudahan bisa mendekati angka itu,” jelasnya.

Meski demikian, jumlah wisatawan tahun ini belum mencapai separuhnya dari tahun lalu. Hal ini akibat pengaruh pandemi Covid-19 yang berdampak pada penutupan semia tempat wisata selama 4 hingga 5 bulan. “Mudah mudahan ini bisa kembali pulih mendapatkan kepercayaan dengan kinerja kita dan semangat kita,” tandasnya.

Dia juga mengatakan bahwa pada liburan panjang ini terjadi meningkatkan wisatawan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung tempat tempat wisata dan juga jumlah okupansi hotel. “Target kami 50% separuh dari kamar itu bisa terisi. Tapi, ini basa lebih bahkan ada yang full. Ini tentu sebuah hal yang baik bagi sector pariwisata,” katanya. (ufi)