23 April 2025

Get In Touch

Efek Pandemi, Hanya 38 Persen Pekerja yang Masih Merasa Bahagia

Ilustrasi suasana menyenangkan (iStock)
Ilustrasi suasana menyenangkan (iStock)

Pandemi virus corona yang pertama kali merebak di Indonesia pada kuartal pertama tahun ini tidak terasa sudah berlangsung selama lebih dari setengah tahun.

Berbagai perubahan, yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan telah kita alami. Bagaimana dengan Anda?

Perubahan apa saja yang sudah kamu alami dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan? Apakah kamu merasa bahagia?

Sebuah survei dari JobStreet yang diikuti lebih dari 5,000 responden di Indonesia menunjukkan bahwa sebelum terjadinya pandemi, 93 persen responden merasa bahagia dengan kualitas hidup mereka.

Namun, saat ini, jumlah tersebut turun menjadi hanya 38 persen yang masih merasa bahagia.

"Sikap positif atau bahagia adalah cerminan dari suasana hati kita, dan berdampak ke perilaku kita, termasuk dalam bekerja maupun mencari kerja," ujar Psikolog Theresia Ceti Prameswari, dalam siaran pers (Jumat, 30/10/2020).

Salah satu penyebab menurunnya angka kebahagiaan adalah dampak pandemi terhadap pekerjaan.

Sebanyak 35 persen responden telah diberhentikan secara permanen dari pekerjaan mereka dan 19 persen tidak bekerja untuk sementara waktu.

Bagi yang masih bekerja, 34 persen tidak mendapat bonus; 31 persen menghadapi pengurangan gaji; dan 29 persen responden menghadapi kemunduran dalam kenaikan gaji.

Selain itu, survei JobStreet juga menunjukkan bahwa 89 persen karyawan merasa bahagia dengan pekerjaan mereka sebelum terjadinya pandemi. Namun, sekarang hanya 49 persen yang masih merasa bahagia.

Bagi Anda yang sudah bekerja, sikap yang positif akan berpengaruh terhadap keputusan yang kita ambil dan juga produktivitas saat bekerja.

Sedangkan untuk Anda yang masih mencari kerja, saat sikap kurang positif, proses melamar kerja pun bisa terdampak dan menjadi kurang maksimal.

Sebelumnya JobStreet merilis data. Terdapat sejumlah alasan yang membuat kualitas hidup dan kebahagiaan pekerja menurun selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah pemotongan gaji. 

Selain itu, perubahan cara bekerja menjadi lebih banyak menggunakan teknologi, lebih banyak di rumah, dan gerak yang terbatas juga ikut membuat kepuasan berkurang. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lenteratoday edisi hari ini (Senin, 2/11/2020) -Ist.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.