
Malang – Produksi susu di Jatim ternyata masih belum memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Bahkan untukmemenuhi kebutuhan termpaksa masih impor sebanyak 217 ribu ton. Untuk itu,pemerintah berusaha keras untuk mengurangi impor, bahkan Jatim bertekatswasembada susu pada tahun 2029 mendatang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menandaskan secaranasional kebutuhan susu nasional 80% nya masih impor. Termasuk di Jatim jugamasim impor sekitar 217 ribu ton. Oleh sebab itu, kita harus memaksimalkantitik-titik yang memungkinkan untuk budidaya sapi perah.
Dia menambahkan bahwa berbagai upaya telah dilakukanuntuk mengurangi impor dan mendorong ekpsor susu. Salah satunya seperti yangtelah dilakukan oleh PT. Greenfields Indonesia yang mampu mengekspor kebeberapa negara di Asean. Diantaranya Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam,dan Singapura. Bahkan, di Hongkong susu yang diekspor mampu memenuhi kebutuhanhingga 20%.
"Di negeri ini kita masih membutuhkan penguatanuntuk mencapai swasembada susu. Karenanya mari kita sama-sama menguatkan ekspordan mengurangi impor. Untuk itu, kami akan terus mendorong maksimalisasi eksporbagi semua dunia usaha dunia industri di Jatim," kata Khofifah usaimelakukan kunjungan kerja di PT. Greenfields Indonesia, Malang, Kamis(5/12).
Sementara untuk mengejar swasembada susu pada tahun2029 mendatang sedikitnya dibutuhkan sekitar 30 ribu ekor sapi baru dengan kapasitas produksi susu perekorminimal 20 liter per hari. Karenanya,jika kebutuhan 30 ribu ekor sapi tersebut bisa terpenuhi, kata dia, maka Jatimakan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan mensupport kebutuhan industrisusu di provinsi lain.
"Kita sangat berharap para pengusaha termasukGreenfields bisa terus berinvestasi dan memperluas peternakan sapi perah di Jatim. Bukan hanya untukpemenuhan kebutuhan industri susu diJatim tapi juga se Indonesia," tuturnya.
Selama kunjungan tersebut, Gubernur Khofifahmenyempatkan diri untuk melihat seluruh proses produksi susu, mulai daripembibitan sapi perah unggul, proses pemerahan otomatis tanpa sentuhan tangan,pasteurisasi, serta proses pengemasan otomatis. Peternakan sapi perahGreenfields ini sendiri menerapkan integrated farming yang standarnya setaradengan peternakan sapi perah di negara maju.
Sementara itu, Direktur Diary Farm PT. GreenfieldsIndonesia Drh. Heru Prabowo mengatakan bahwa Greenfields telah mampumemproduksi susu segar sebanyak 225 ton susu segar per hari. Dengan jumlah sapimencapai 15 ribu ekor. Serta, setiap harinya setiap sapi mampu memproduksihingga 34 liter susu segar per hari dan minimal 20 liter per hari.
"Di Greenfields, kami terus-menerus menerapkankontrol yang sangat ketat untuk memastikan kualitas susu kami. Semua susu putihkami bebas dari zat aditif, pengawet, antibiotik, serta hormon," terangHeru.
Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Khofifahdidampingi oleh Bupati Malang Sanusi,Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jatim Wahid Wahyudi,serta beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim. (ufi)