
SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kondisi Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim. Rencananya, Pemprov Jatim akan menjadikan BPSDM sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
"Mulai hari ini BPSDM yang ada di Balongsari bisa menerima pasien-pasien yang sebelumnya sudah menerima perawatan selama sepuluh hari, tidak ada gejala klinis, namun masih positif," ungkap Gubernur Khofifah, Sabtu (26/12/2020).
Hal ini seiring dengan adanya perbedaan pemahaman di masyarakat terkait masalah periode infeksius dan hasil swab yang positif melebihi sepuluh hari isolasi ini. Saat ini, pedoman Kemenkes RI menyebutkan bahwa pasien tanpa gejala cukup di isolasi 10 hari saja karena virus sudah tidak menular lagi setelah 10 hari.
Meskipun demikian, berdasarkan National Centre for Infectious Disease, disebutkan bahwa beberapa pasien Covid-19 masih bisa memiliki hasil swab yang positif meski telah melewati 10 hari isolasi dan sudah tidak menular. NCID menyebutkan bahwa pada 5% pasien Covid-19, hasil swabnya masih bisa positif sampai lebih dari 33 hari dan 32% masih bisa positif sampai lebih dari 21 hari. Hal ini mengakibatkan berbagai kesalahfahaman di masyarakat karena dianggap pasien yang masih positif sudah dipulangkan. Pada kenyataannya, pasien tersebut sebenarnya sudah tidak menularkan lagi.
Selain itu, hal ini juga diharapkan bisa menurunkan pelaksanaan isolasi mandiri masyarakat apabila rumah pasien kurang memenuhi syarat untuk isolasi. Inilah kondisi dimana sesungguhnya diharapkan agar masyarakat tidak melakukan isolasi mandiri.
"Jangan isolasi mandiri, kalau rumahnya tidak memungkinkan, Kami sudah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang terbaik untuk memastikan isolasi yang optimal di BPSDM maupun di Rumah Sakit dan rumah sakit darurat lapangan , silahkan dimanfaatkan sebaik mungkin" pesan Gubernur Khofifah.
Penggunaan kembali gedung BPSDM Jatim ini dijelaskan Gubernur Khofifah sebagai langkah pencegahan terhadap naiknya angka konfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini.
"Pagi ini, saya bersama dr. Joni kordinator tim Kuratif dan Kadinkes ke Gedung BPSDM Jatim di Surabaya. Harapannya untuk bisa memberikan penanganan lanjutan pasca pasien dirawat di Rumah Sakit. Kalau tidak ada penanganan lanjutan maka di Rumah Sakit bisa bertumpuk. Harapannya, penggunaan BPSDM ini juga bisa membantu merelaksasi beban rumah sakit di Jawa Timur khususnya di Surabaya," tandas orang nomor satu di Jatim ini. (ufi/ist)