
SURABAYA (Lenteratoday) – Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak ingin meyakinkan para pelaku usaha dan investor agar tetap menatap optimisme perdagangan di tengah pandemi Covid-19 di Jatim. Kendati saat ini, mereka merasa khawatir adanya kenaikan harga peti kemas.
Dia menyebut, kenaikan harga peti kemas perdagangan akibat ketersediaan kontainer secara global. Permasalahan tersebut bukan terjadi di Indonesia saja, sehingga mengakibatkan harga kontainer naik.
"Dengan adanya pandemi Covid-19 ini China yang lebih dahulu pulih ekonominya banyak mengirim barang ke sejumlah negara barat. Sedangkan kontainer dari negara barat tidak secara aktif mengirim kontainernya di negara bagian timur," ungkapnya usai meninjau Terminal Peti kemas Surabaya (TPS) di Perak Surabaya, Selasa (26/1/2021).
Emil menceritakan, kondisi terbatasnya kontainer semakin parah dengan setiap tahun pengiriman barang di momen Natal maupun Imlek yang pelakunya hanya Amerika dan China. Sehingga perdagangan intra asia menjadi terhambat.
Akan tetapi, Emil sapaannya menyambut baik langkah TPS dan juga pelaku usaha dalam mengatasi berbagai kendala dan permasalahan dengan cepat . TPS bahkan memberikan stimulus kepada para pengusaha seperti kemudahan pembayaran hingga memberikan waktu lebih lama untuk penumpukkan kontainer baik ekspor dan impor. "Kemudahan kemudahan seperti ini akan menggairahkan pelaku usaha," ujarnya.
Sebagai bukti, perbandingan antara Januari 2020 dengan Januari 2021 ini sudah ada pertumbuhan perdagangan ekspor maupun impor yang mencapai 12 persen.
"Kita harapkan pelaku usaha bisa termotivasi. Semoga para pelaku usaha di tingkat global bisa lebih menyikapi permasalahan ini dengan bijak. Kita bangga bahwa TPS di Jatim senantiasa menjadi gerbang untuk memperlancar arus ekspor dan impor basis perdagangan di Jatim," terangnya.
Terlebih lagi, pemetaan logistik sebanyak 18 persen ekonomi Jatim berasal dari perdagangan. Bahkan, Jatim sendiri telah menyumbangkan lebih dari 1/5 Gross Domestic Product (GDP) perdagangan Indonesia.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT. Terminal Peti Kemas SurabayaDothy menyambut baik kunjungan Wagub Jatim yang merupakan implementasi dari bentuk kolaborasi di sektor maritim dan bisnis lainnya secara nasional maupun internasional.
Ia menjelaskan, bahwa TPS memiliki prosedur ekspor berupa data booking pelayaran dan bea cukai yang dikirim ke terminal secara online sistem. Kemudian pengguna jasa melakukan online booking ekspor ke terminal. Langkah selanjutnya yakni, truk dan kontainer masuk ke terminal melewati autogate system TPS yang akan dilanjutkan kontainer yang tiba akan dilakukan penumpukan terminal untuk dibawa ke dermaga untuk dimuat di atas kapal di dermaga.
"Kami juga memberikan stimulus kepada pengusaha lewat tambahan 30 hari untuk proses pembayaran. Juga bagi para eksportir maupun importir terdapat tambahan hari atau free storage jika terdapat penumpukan di terminal," tutupnya. (ufi)