MALANG (Lenteratoday) - DPRD Kota Malang memberi atensi dan pengawasan terhadap rencana pelaksanaan proyek Jembatan Lingkar Barat yang menghubungkan Malang ke Kota Batu. Diketahui, proyek tersebut telah menelan biaya sebesar Rp 45 miliar.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian mengatakan jika berdasarkan sepengetahuannya saat ini Pemkot telah melakukan proses lelang terhadap pihak pelaksana proyek. Kendati demikian ia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak terjebak perihal pembengkakan anggaran belanja.
"Tapi nanti belum tentu nanti segitu. Karena tergantung hasil lelang perkiraan harga sendiri dari Pemkot. Seperti halnya block office mini anggarannya Rp 54 miliar tapi realisasi menang tendernya kan diangka 45 miliar. Nah kita sering terjebak diangka anggaran ternyata pada proses pelaksanaannya jauh lebih kecil," katanya, Sabtu (6/2/2021).
Sehingga lanjutnya, beberapa proyek mengalami harus terpaksa menghitung kembali angka SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan) hingga merubah dana PAK (Perubahan Anggaran Keuangan).
"Karena penganggaran itu dicantumkan angka tertinggi untuk pelaksanaan. Tapi kan ada beberapa proses harga perkirian sendiri, sama proses harga lelang PT mana yang lebih efisian yang akan memenangkan," jelas Made.
Kendati demikian Made berharap jika proses lelang tersebut tidak berjalan lama. Diperkirakan pada bulan April Pemkot Malang melalui Dinas DPUPRPKP sudah mendapatkan pihak pelaksana pemenang tender.
Terlebih lanjutnya, pembangunan ini ialah proyek single years. Jadi, pemerintah menargetkan penyelesaian Jembatan Lingkar Barat harus selesai pada akhir tahun, tepat di bulan Desember.
"Harus selesai, seperti jembatan Kedungkandang. Kalau endak kana pinalti nanti pelaksananya. Kalau masalah perizinannya sudah selesai semua, tinggal pelaksanaan proses pembangunannya saja ini," pungkasnya. (Sur)
.jpg)
