23 April 2025

Get In Touch

Polri Siapkan 13.500 Nakes , 900 Orang Sudah Dilatih Vaksinator

apolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan soal persiapan tenaga kesehatan sebagai vaksinator dan penelusur (tracer) Covid-19 di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021) -Ant
apolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan soal persiapan tenaga kesehatan sebagai vaksinator dan penelusur (tracer) Covid-19 di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021) -Ant

[JAKARTA] Lenteratoday -Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri telah menyiapkan tenaga kesehatan untuk ditugaskan sebagai vaksinator dan penelusur (tracer) virus Corona.

Menurutnya, Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. Sebanyak 900 orang di antaranya telah dilatih untuk vaksinator oleh Bapelkes dan BPK Kemenkes.

"12.600 personel lainnya dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan serupa," ungkap Kapolri di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021).

Listyo juga mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan 40.000 personel yang akan ditugaskan sebagai tracer penyebaran virus Covid-19 di seluruh daerah.

“Polri juga siapkan 40.336 personel Bhabinkatibmas di seluruh daerah untuk bertindak sebagai tracer sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona," ujar Listyo.

Listyo mengatakan hal ini adalah bentuk kesiapan Polri dalam mengawal dan mendukung program pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Saat ini Indonesia telah memiliki sebanyak 19,5 juta vaksin yang telah didistribusikan ke dinas-dinas kesehatan provinsi.

"Karena itu, saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polri untuk terus melakukan pengawalan, pengamanan baik saat pendistribusian maupun saat vaksin tersebut diberikan kepada masyarakat," kata Listyo.

Dia juga menginstruksikan kepada seluruh personel Polri untuk terus bersinergi dengan jajaran TNI dan tenaga kesehatan di lapangan dalam rangka penegakan protokol kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jajarannya tidak mempunyai cukup personel untuk melakukan penelusuran di seluruh Indonesia sehingga Kemenkes perlu bekerjasama dengan TNI-Polri.

"Untuk penduduk Indonesia kira-kira dibutuhkan 80.0000 tracer di seluruh desa, kita tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI. Karena itu kita harus bekerja sama dengan Polri dan TNI," ujar Budi (Ant).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.