MADIUN (Lenteratoday) - Pada PPKM Mikro, status zona dilihat berdasarkan setiap rukun tetangga (RT). Wilayah setiap RT akan memilik warna berbeda di peta Satgas Covid-19 berdasarkan jumlah pasien Covid-19 di wilayahnya.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan bahwa RT dihitung zona hijau apabila tidak terdapat pasien Covid-19 di lingkungannya. Dinyatakan zona merah apbaila memiliki pasien Covid-19 lebih dari 10 orang.
"Zona orange kalau ada diantara 6-10 pasien. Zona kuning kalau ada 1-5 pasien. Jadi intinya penilaiannya lebih kecil. Menyentuh hingga RT," jelas Bupati beberapa waktu lalu.
Setiap RT telah dihimbau membentuk kampung tangguh semeru (KTS) untuk mendukung PPKM Mikro. Kriteria yang dimiliki KTS skala mikro tersebut sama seperti KTS tingkat kelurahan. Yakni memiliki ruang isolasi, lumbung pangan, tim medis, tim keamanan, obat-obatan dan ketersediaan pangan.
"PPKM skala mikro ini dikembalikan kepada lingkungan masing-masing. Bagaimana RT yang dipimpin kepala desa menjaga lingkungannya dan memanajemen warga yang keluar masuk dari Desa masing-masing,” ujarnya.
Berbeda dengan KTS kelurahan, pada KTS tingkat RT semua kegiatan penanganan Covid-19 menggunakan anggaran APBDes. Terkait dengan sistem penggunaan dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) akan ada petunjuk tersendiri.
"Yang jelas penggunaannya untuk kebutuhan pasien, atau bisa untuk pengadaan APD, pencegahan, dan membantu orang yang terpapar hingga kesembuhannya. Apabila memungkinkan, kalau ada pasien yang meninggal dibantu hingga pemulasaraan jenazahnya," pungkas Ahmad.
Saat ini KTS tingkat kelurahan di wilayah Kabupaten Madiun ada 179. Sedangkan KTS tingkat RT ada 9. Ahmad berharap seluruh RT di wilayah Kabupaten Madiun menjadi KTS skala mikro. (Ger)
.jpg)
