MADIUN (Lenteratoday) - Walikota Madiun, Maidi ingin pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan secara outdoor. Hal itu untuk menekan angka penularan Covid-19 karena di ruangan terbuka serhingga sirkulasi udara menjadi lebih baik.
Maidi menjelaskan bahwa PTM outdoor lebih baik dibandingkan indoor. Karena ruangan tertutup memiliki prosentase angka penularan yang cukup tinggi karena sirkulasi udara yang kurang baik. Sangat berbahaya apabila ada yang bersin atau batuk di ruangan tertutup, sehingga droplet mudah menyebar.
Pemerintah Kota Madiun berencana akan melaksanakan PTM luring pada Juli 2021. Namun kegiatan belajar mengajar (KBM) tersebut wajib didukung dengan kesiapan dari guru maupun siswa-siswi. Karena KBM akan dilakukan di ruangan terbuka dengan penerapan protokol kesehatan.
Kesiapan tersebut antara lain, guru dan siswa-siswi wajib dalam keadaan sehat saat KBM berlangsung. Guru wajib mengetahui warna zona wilayah, apakah berwarna hijau, kuning atau orange. Selain itu, meski di luar ruangan, protokol kesehatan dalam penggunaan masker dan jaga jarak wajib dilaksanakan.
Maidi mengatakan bahwa KBM di outdoor dilakukan untuk mata pelajaran (mapel) tertentu. Contohnya, ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari ekosistem dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang mempelajari sosiologi.
"Jadi kita pilih dulu mapel tertentu yang dilakukan tatap muka tetapi di pembelajarannya di luar kelas. Seperti biologi atau yang lainnya,’’ jelas Maidi, Selasa (23/03/2021).
Maidi menghimbau orangtua untuk meningkatkan kedisiplinan protkes pada anak. Menurutnya, penerapan protkes pada siswa-siswi dimulai dari orangtua masing-masing.
"Dalam PPKM mikro kali ini mungkin akan kita lihat anak sekolah, artinya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Tetapi tentu dengan skema dan konsep yang benar-benar aman. Itu perlu ijin dari orangtua masing-masing," pungkasnya. (Ger)
.jpg)
